Unjuk Rasa Pro Palestina Sebabkan Lomba Sepeda Terhenti di Spanyol
![]() |
Bendera Palestina (Freepik). |
Tahap final lomba sepeda La Vuelta di Spanyol terpaksa dihentikan oleh panitia, saat ratusan pengunjuk rasa pro Palestina memenuhi dan memblokade jalur turnamen, pada hari Minggu (14/9) lalu.
Minggu siang, jalanan kota Madrid dipenuhi pengunjuk rasa pro Palestina yang bentrok dengan anggota kepolisian, saat para atlet lomba sepeda tengah menuju garis akhir.
Dilansir dari Euronews, pengunjuk rasa meruntuhkan barikade pembatas jalur lomba, sambil membawa spanduk Boikot Israel, yang disusul masuknya aparat dan lemparan gas air mata.
Selama lomba berlangsung, pengunjuk rasa terus ramai di sepanjang jalur sepeda, yang direspon dengan banyaknya jumlah anggota kepolisian Spanyol di garis akhir turnamen.
Berbeda dengan atmosfer festival yang biasanya meramaikan lomba sepeda La Vuelta, turnamen tahun ini justru ramai oleh aparat keamanan, dengan kehadiran 1.100 anggota kepolisian dan 400 anggota Guardia Civil.
Unjuk rasa diorganisir oleh Komite Palestina untuk Boikot, Pelucutan, dan Sangsi (BDS) dengan slogan 'Palestina Merdeka,' yang menargetkan anggota tim Israel saat berlomba di turnamen La Vuelta.
Pemimpin organisasi IU, Podemos dan Mas mendukung aksi unjuk rasa ini, yang dilaksanakan sepanjang 106,6 kilometer antara kota Alalpardo dan pusat ibukota Madrid.
Sebelumnya pada hari Sabtu (13/9), tahap final lomba di Bloa del Mundo diblokade oleh ratusan aktivis, yang berjarak 18 kilometer dari garis akhir. Satu pengunjuk rasa ditahan akibat bentrok dengan polisi.
Beberapa pemimpin Podemos, diantaranya Ione Belarra dan Irene Montero, berunjuk rasa di Cercedilla, sehingga rute lomba harus dipindahkan jalurnya.
Pernyataan Figur Publik atas Unjuk Rasa Pro Palestina
Walau tahap final turnamen La Vuelta dihentikan pertama kalinya dalam sejarah, pembalap Jonas Vingegaard dari Denmark dinyatakan sebagai pemenang.
Jonas Vingegaard menyatakan maklum atas kehadiran pengunjuk rasa. "Setiap orang memiliki hak untuk protes. Saya mengerti alasannya, sayangnya malah dilaksanakan di lokasi turnamen," ujarnya.
Paginya di hari yang sama, Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez sempat memuji pengunjuk rasa saat lomba La Vuelta sedang berlangsung selama beberapa hari di Spanyol.
"Dengan hormat, diakuinya atlet, dan kagumnya kami pada warga yang berunjuk rasa mendukung Palestina," ujar Sanchez, yang menyatakannya saat pidato Partai Sosialis di Malaga.
Oposisi politik petahana Spanyol, Isabel Diaz Ayuso sempat mengomentari bahwa Sanchez harus bertanggung jawab atas insiden yang akan terjadi.
Komentar
Posting Komentar