Fitur Keamanan Instagram dan Youtube Bagi Anak Kecil dan Remaja

 

Ilustrasi media sosial di ponsel (Freepik).

Meta akan mengenalkan sistem keamanan tambahan untuk Instagram, pada hari Rabu (23/7) lalu. Fitur ini khusus pada akun orang dewasa, yang ditujukan untuk anak-anak, seperti dilansir dari TechCrunch.

Akun tersebut akan secara otomatis diberi fitur untuk menyaring (filter) kata-kata kasar yang berada dalam komentar, melalui fitur bernama 'Hidden Words' (Kalimat Tersembunyi). Instagram akan merilis pula fitur keamanan bagi remaja.

Banyak akun ditempatkan pada setelan pesan, yang digunakan oleh pengguna dewasa untuk membagikan foto dan video anak kecil. Termasuk diantaranya adalah akun yang digunakan oleh orangtua dan manager bakat, dan mewakili anak tersebut.

"Walau akun tersebut digunakan secara baik, namun banyak orang yang suka merundungnya, dengan menitipkan komentar seksual dari unggahan tersebut. Bahkan meminta foto seksual melalui pesan langsung (DM), yang jelas menjadi pelanggaran pedoman kami," ujar Instagram melalui unggahan blognya.

"Hari ini, kami melaksanakan langkah untuk mencegah penyalahgunaan tersebut," tambah blog tersebut.

Meta menyatakan bahwa fitur ini untuk mencegah tindakan orang dewasa yang mencurigakan, contohnya akun yang telah diblok oleh remaja, dari menemukan akun yang dimiliki oleh anak-anak.

Meta tidak akan merekomendasikan akun tersebut di Instagram, dan sama untuk akun anak-anak pula. Akun mereka pun akan sulit dicari di Instagram Search (cari).

Fitur ini adalah langkah Meta dan Instagram untuk menanggulangi masalah mental yang berhubungan dengan media sosial. Masalah ini sempat dicanangkan oleh Jenderal Dokter Bedah AS, dan banyak negara bagian lainnya. Bahkan, mereka meminta pantauan langsung orangtua, ketika anaknya menggunakan media sosial.

Perubahan ini akan berdampak signifikan bagi akun kreator atau vlogger keluarga, yang biasanya dibuat oleh orang tua sebagai 'kidfluencer'. Tipe jenis ini sudah dikritis karena resiko yang datang dari membagikan kegiatan anak-anak, di banyak unggahan media sosial.

New York Times sempat merilis hasil investigasi pada tahun 2024 lalu, bahwa terdapat masalah eksploitasi anak. Contohnya adalah menjual foto atau pakaian yang dikenakannya selama konten berlangsung. New York Times memperkirakan sekitar lima ribu akun Kidfluencer, dengan 32 juta pengikut berkelamin pria.

Instagram menyatakan pula bahwa akun tersebut akan memiliki notifikasi, pada bagian atas umpannya (feed), yang menyatakan bahwa setelan keamanan telah dinyalakan. Notifikasi tersebut menyatakan pula bahwa pengguna harus mengecek ulang setelan privasinya.

Keamanan Akun Instagram bagi Remaja

Bersama pengumuman tersebut, Meta akan merilis pula sistem keamanan untuk pesan langsung (DM) di akun remaja. Fitur ini sama, yaitu otomatis terpasang sebagai perlindungan bagi remaja.

Remaja akan melihat opsi (pilihan) tips keamanan, dan menyarankan remaja untuk berhati-hati saat mengecek profil dan membagikan konten. Bulan dan tahun akun tersebut masuk Instagram akan ditampilkan. Fitur untuk blok dan lapor akun pun telah diperbaharui, agar dapat dilaksanakan sekaligus.

Meta menyatakan bahwa fitur ini didesain agar remaja lebih mengetahui konteks akun yang dikirimi pesan, dan mengecek akun yang berpotensi penipu (scammer).

"Beberapa fitur baru ini melengkapi sistem keamanan yang ada, agar pengguna ingat untuk berhati-hati saat mengirim pesan pribadi, dan melaporkan apapun yang tidak mengenakkan - Kami mendorong remaja untuk merespon fitur keamanan ini," ujar Meta.

"Selama Juni kemarin saja, mereka (remaja) telah mengeblok akun satu juta kali, dan melaporkan satu juta lainnya, setelah notifikasi keamanan ini," tambah Meta.

Meta akan memperbaharui fitur saringan pelindung telanjang (nudity protection filter), yang ternyata digunakan oleh 99 persen penggunanya, termasuk diantaranya adalah remaja. Bulan lalu, 40 persen gambar yang dibuyarkan (blurred) di pesan langsung (DM) Instagram, tetap terbuyar tampilannya.

Fitur Keamanan YouTube bagi Remaja

Menyusul Instagram dari Meta, YouTube pada hari Selasa (29/7) mengumumkan, bahwa mereka akan merilis teknologi untuk mengenali penggunanya sebagai remaja, dan menyediakan konten yang cocok sesuai umurnya.

Dilansir dari TechCrunch, fitur ini baru akan dirilis di AS, dengan menemukan beberapa petunjuk dan menentukan umur pengguna. Walau pengguna mengisi tanggal lahirnya berbeda, tetapi fitur ini akan menyaringnya terlebih dahulu.

Ketika YouTube mengidentifikasi bahwa penggunanya adalah remaja, fitur ini akan mengenalkan perlindungan keamanan dan pengalamanannya selama di YouTube.

Fitur akan memadamkan iklan khusus, melindunginya dari beberapa jenis konten, dan menyalakan alat kenyamanan digital, seperti waktu berlayar (di YouTube) dan pengingat waktu tidur.

Beberapa fitur ini sebenarnya sudah aktif di YouTube, tetapi hanya diaplikasikan pada akun yang memverifikasi dirinya sebagai remaja, dan bukan yang berbohong masalah umurnya.

Contohnya pada tahun 2023 lalu, YouTube telah membatasi tayangan video, yang dapat memicu masalah 'kesan' tubuh, dan agresi sosial. YouTube mengembangkan alat kenyamanan digital sejak tahun 2018 lalu.

Jika sistem baru ini salah mengartikan akun sebagai remaja dibawah 18 tahun, maka YouTube akan meminta identitas formal untuk verifikasi umurnya, contohnya adalah dengan kartu kredit, KTP, atau selfie.

Hanya pengguna yang telah memverifikasi umurnya melalui metode ini, dan telah berumur lebih dari 18 tahun, yang dapat menonton video dengan konten terbatas umur di YouTube.

Fitur yang didukung oleh teknologi mesin belajar (layaknya AI) ini akan dirilis dalam beberapa minggu mendatang di pengguna AS, dan akan diawasi langsung sebelum akhirnya dirilis global.

YouTube tidak membuka spesifikasi alat untuk mengenal umur pengguna, namun akan mengacu pada data aktifitas di YouTube, dan berapa lama akun tersebut aktif, untuk menentukan umur pengguna.

Sistem ini diaplikasikan hanya pada akun yang telah masuk, karena yang belum masuk tidak dapat terverifikasi. Seluruh portal akan memiliki fitur ini, termasuk diantaranya di laman situs, gawai ponsel, dan televisi yang terhubung Youtube.

Rencana perilisan teknologi pengenal umur ini diumumkan pada bulan Februari lalu, sebagai langkah YouTube tahun 2025 ini. Tahap ini diambil sebagai usaha mengamankan YouTube bagi pengguna muda.

Tahun 2015 lalu, aplikasi YouTube Kids dirilis, menyusul 2024 lalu dengan dirilisnya akun yang terawasi (oleh orang dewasa).

Pemerintah yang Mengamankan Anak dari Media Sosial

Fitur ini hadir saat media sosial tengah banyak mengalami kritik dari pemerintah, khususnya AS, untuk merilis fitur verifikasi umur dan keamanan anak.

Beberapa negara bagian di AS telah merilis sendiri keamanan penggunanya, karena mereka telah mengesahkan lahirnya hukum khusus untuk pemakaian media sosial bagi anak-anak.

Negara bagian AS yang membutuhkan verifikasi umur atau izin orangtua adalah Louisiana, Arkansas, Florida, Georgia, Utah, Texas, Maryland, Tennessee, dan Connecticut.

Inggris Raya telah menyediakan pula aplikasi verifikasi umur pada bulan Juli ini, yang usahanya dimulai sejak pengesahan Ayat Keamanan Daring, tahun 2023 lalu. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

10 Negara Mengakui Kedaulatan Negara Palestina saat Majelis Umum PBB

Contoh Kasus Obat Resep Dokter Berujung Adiksi Heroin

Cara Louis Braille Merelovusi Sistem Penulisan Aksara

Timo Tjahjanto Menyutradarai Film Nobody 2

Animasi 2D Mantap dari Indonesia ala Panji Tengkorak

Sejarah Awal Terbentuknya Pariwisata Sebagai Komoditas Budaya

Sungai Sebagai Bagian Peradaban Manusia

Para Biarawan Sempat Membantu Inovasi Bahasa Isyarat

Gejala dan Pencegahan Demam Berdarah