Topan Ragasa Menerjang Filipina, Taiwan dan China
![]() |
Foto banjir di Macau, China (Xinhua) |
Topan Ragasa adalah satu dari banyak badai di Asia, yang menerjang dari Filipina, Taiwan, hingga China selama seminggu terakhir, seperti dilansir dari Al-Jazeera.
Topan Ragasa akhirnya tiba di China pada hari Kamis (25/9) lalu, setelah sebelumnya menyebabkan 14 warga meninggal di Taiwan dan 10 korban jiwa di Filipina.
Di Provinsi Guangdong yang menjadi pusat ekonomi China di selatan, lebih dari dua juta warga dievakuasi, seperti dilansir dari Xinhua.
Ragas terus menerjang menuju arah barat China, yang menunda pelayanan kereta api di Guangxi. Aparat China telah mengalokasi jutaan dolar demi penanggulangan serta perbaikan akibat bencana.
Awalnya, sekolah, pabrik, dan layanan transportasi ditutup sementara di 12 kota, tetapi beberapa area jauh dari pesisir telah memulai untuk beroperasi kembali, seiiring menurunnya kecepatan angin.
Di Taiwan, 14 korban jiwa akibat banjir bandang yang merusak pembatas air danau di Hualien pada hari Selasa (23/9). Banjir menghancurkan sebuah jembatan dan merubah jalanan kota Guangfu menjadi sungai deras yang menyeret kendaraan dan furnitur.
Guangfu yang memiliki 8.450 warga, setengahnya harus mengungsi di lantai dua akibat tingginya permukaan banjir.
Regu penyelamat telah mengontak 100 warga yang sebelumnya tidak dapat dihubungi di Hualien, dan melaksanakan pengecekan langsung di 17 rumah milik warga. Lebih dari 32 warga lainnya terluka akibat banjir ini.
Di Filipina, 10 warga meninggal akibat Ragasa, termasuk adalah tujuh nelayan yang tenggelam pada hari Senin (22/9) lalu. Ombak raksasa serta angin kencang menggulingkan kapal korban di Santa Ana, utara dari provinsi Cagayan. Lima nelayan lainnya masih dinyatakan hilang.
Hampir 700 ribu warga Filipina terdampak bencana akibat Topan Ragasa, dengan 25 ribu diantaranya masih mengungsi di lokasi darurat milik pemerintah.
Komentar
Posting Komentar