Ritual Pengusiran Setan ala Thailand di Film Tharae The Exorcist
![]() |
Kombinasi dua agama dari Thailand (TMDB). |
Akhirnya, film dari negara Thailand yang justru berasa religius, berjudul Tharae The Exorcist. Berbeda dengan film Thailand lainnya, justru dua tokoh utama di film ini adalah kombo dukun tradisional Thailand dan pastur Kristen sekaligus.
Nah, berkaca pada film Thailand yang berani mengangkat tokoh dari agama besar (tradisional, Buddha dan Kristen Katolik), tampaknya perlu ditelaah kembali bagi film horor dari Indonesia.
Justru, saat ini sinema Indonesia dibanjiri oleh banyak film horor yang memasukkan elemen agama, tetapi sangat tidak seimbang penggambarannya. Bahkan, film horor Indonesia malah mengambil referensi agama sebagai bagian dari adegan ngerinya, dan bukannya teknik berdoa ala kebanyakan warga Indonesia.
Jika dibandingkan dengan film Tharae the Exorcist ini, bahkan mereka sanggup membuat karya film yang menegaskan, bahwa agama adalah solusi bagi yang diganggu jurig, khususnya yang kesurupan.
Padahal dari segi demografi, dengan banjirnya ladyboy dan hidup sekuler ala Thailand, sineas perfilman malah mengambil jalur yang lebih sopan pada agama yang dianut warganya. Jadi, mengapa film Indonesia malah menyepelekan agamanya sendiri (HAH!?!)
Jika dilihat sejarahnya, beberapa film horor Indonesia seperti mengadaptasi naskah dari majalah 'Hidayah' terdahulu. Walau nama majalahnya bagus, tetapi sampul dan isi ceritanya sangatlah Naudzubillah (!) Bahkan, kesannya 'menghororkan' agama.
Layaknya mengisahkan cerita romansa, tetapi lebih menegaskan poligami (!) Memang, banyak film 'cinta' Indonesia kini, yang menggunakan kisah poligami sebagai plot utamanya. Padahal dari segi budaya tradisional Indonesia, masih banyak tema dan cerita yang bisa diangkat, dari Sabang sampai Merauke...
Daaan, tampaknya harus kembali ke sinopsis film Tharae dari Thailand ini ya...
Sinopsis Film Tharae The Exorcist
Tha Rae adalah wilayah sebuah komunitas warga penganut Katolik terbesar di Thailand. Sayangnya, baru-baru ini banyak warga yang kesurupan oleh mahluk lain dari dunia lain-lain.
Awalnya, seorang lansia kesurupan parah ala pamacan, sehingga perlu memanggil biksu Buddha untuk menyembuhkannya. Sayangnya, teror dari dunia lain masih mengancam banyak warga Tha Rae.
Malee (Nichaphat Chatchaipholrat) adalah seorang gadis muda, yang sempat bertatap muka dengan lansia pamacan saat kesurupan. Suatu hari, Malee pun 'terjangkit' jurig pula, yang mengakibatkan dirinya kesurupan.
Awalnya, Malee akan disembuhkan oleh seorang dukun muda bernama Sopha (Phiravich Attachitsataporn). Sayangnya, ritual pengusiran malah gagal, dan menyebabkan Malee semakin terjerumus ke dunia jurig.
Sementara itu, Paolo (Jirayu Tangsrisuk) adalah seorang pastur Katolik muda di Tha Rae. Melalui gosip yang diceritakan oleh uskupnya, Paolo diminta agar membantu warga yang sering kesurupan.
Selain menyembuhkan Malee yang cantik nan jelita tentunya, kisah kesurupan di Tha Rae justru semakin menjadi-jadi (kajajaden). Keduanya harus saling berkombo jurus, agar dapat menyembuhkan seluruh wilayah Tha Rae dan menguak jurig mana yang berani memasuki daerah mereka.
Bagi yang penasaran walau belum menjadi arwah, bisa dicek kelanjutan ceritanya di sinema Indonesia.
Komentar
Posting Komentar