Memo Keluarga ala Film Andai Ibu Tidak Menikah Dengan Ayah
![]() |
Wulan, Alin, Anis, Asya, yang sedang merayakan ultah Nando (TMDB). |
Momen saat ini mungkin sudah berbeda, tetapi dari satu waktu ke waktu lainnya, keluarga tetap menjadi bagian utama bagi diri pribadi. Tanpa keluarga, tidak ada pribadi yang sanggup menapaki hidup, dengan cara apapun juga.
Itulah yang diangkat dalam sebuah film Indonesia pada awal September ini, berjudul Andai Ibu Tidak Menikah Dengan Ayah. Walau judulnya agak fantastis, setelah menonton cuplikannya, ternyata cukup berbeda kesannya.
Kisahnya menceritakan sebuah pertentangan batin, dimana satu keluarga yang kurang bersatu dengan ayahnya. Ayah yang seharusnya menjadi sosok pemimpin, malah santai tidak jelas, sementara ibu menjadi sosok penopang utama keluarga.
Sedikit Kisah di Dunia Nyata
Kadang, kisah seperti ini terjadi di dunia nyata, saat sebuah keluarga memiliki sosok (atau semua anggotanya) disfungsional didalamnya. Lebih parah lagi, sosok tersebut adalah ayah atau ibunya, yang seharusnya menjadi penopang utama.
Keadaan tersebut pun bisa berlarut-larut, bahkan hingga anaknya telah keluar dari kartu keluarga, dan menjalani hidup bersama pasangannya. Banyak kasus keluarga disfungsional, kini tengah diteliti oleh pemerhati sosial.
Keluarga disfungsional, berarti mereka terbentuk hanya sekedar dokumentasi saja, sementara beberapa anggotanya, selama bertahun-tahun, menapaki hidup tanpa berhubungan baik satu sama lainnya. Padahal, mereka tinggal di satu rumah, dan belum ada satu anggota pun yang memiliki kartu keluarga baru.
Kasus tersebut pun terjadi pada seluruh tingkatan sosial dan ekonomi, dengan budaya, adat atau agama manapun juga, sehingga cukup merata dari aspek masyarakat manapun.
Aspek diatas hanya stereotipe Indonesia saja, karena kasus tersebut banyak terjadi karena kurangnya kewaspadaan hukum mengenai KDRT dan perselingkuhan, serta kesiapan mental, fisik, dan ekonomi para anggotanya. Kawin-cerai di Indonesia pun masih memakai sistem talak, sehingga makin menyulitkan kondisinya.
Mungkin karena budaya malu atau kekerabatan, kasus tersebut terjadi akibat sebuah keluarga ingin terlihat menyatu, sehingga mirip dengan keluarga (normal) lainnya. Bukanlah solusi, tetapi dilaksanakan demi menghindari konflik berlebih (!)
Tampaknya sudah terlalu berat, dan bukan masalah poligami seperti film2 Indonesia lainnya (!), jadi coba kita cek sinopsisnya saja.
Sinopsis Film Andai Ibu Tidak Menikah Dengan Ayah
Saat beasiswa sekolah medisnya terancam akan dicabut, Alin (Amanda Rawles) yang telah lama meninggalkan rumahnya demi kuliah, akhirnya kembali bersama keluarganya.
Sayangnya, setelah kembali, apa yang dilihat dari keluarganya adalah kondisi yang memprihatinkan. Ayahnya, Tio (Bucek Depp), kerjaannya hanya maen judol, dan kurang membantu keluarganya. Sementara ibunya, Wulan (Sha Ine Febriyanti) harus seorang diri berjualan sayur di pasar, demi menghidupi seluruh keluarganya.
Keadaan pun semakin diperparah dengan rumahnya yang bukan hanya bocor, namun kurang sanggup mengisi kegiatan sehari-hari. Wulan yang harus berjualan, ditambah Anis (Eva Celia), Asya (Nayla D Purnama), dan Nando (Bintang Alvarendra Soemardi) yang masih sekolah, tambah menyulitkan keadaan di rumah.
Di saat itulah Alin menemukan sebuah buku diari Wulan, yang mengisahkan catatan ibunya saat masih muda. Dari buku tersebut, Alin memahami kisah masa muda Wulan, yang membuatnya tertegun.
Alin yang memiliki keyakinan untuk bekerja dulu sebelum menikah pun, berpikir kembali mengenai tujuannya tersebut. Bagaimana jika ibunya tidak memutuskan untuk menikah dengan ayah, dan melanjutkan pendidikannya dahulu?
Kelanjutan kisahnya dapat ditelaah kembali di seluruh sinema Indonesia.
Komentar
Posting Komentar