Fosil Buaya Berusia 200 Juta Tahun Ditemukan di India

Ilustrasi phytosaur oleh ilmuwan (Wikipedia).

Penemuan paleontologi yang sangat berharga, saat peneliti dari India berhasil menguak sisa fosil dari mahluk buaya kuno, dari jaman Jurassic, di daratan Jaisalmer, Rajastan, India.

Dilansir dari Indian Express, penemuan ini dianggap signifikan dalam sains evolusi, yang mungkin memulai pariwisata fosil di lokasi tersebut.

Fosil yang teridentifikasi sebagai Phytosaur, berukuran panjang 1,5 hingga 2 meter dan telah berumur lebih dari 200 juta tahun, sejak akhir jaman Triassic atau awal Jurrassic. Reptil semi akuatik ini telah lama punah, dan dianggap sebagai leluhur buaya modern.

Fosil ditemukan di desa Megha, yang berlokasi di Formasi Lathi kuno, yaitu sebuah struktur yang dikenal mendukung kehidupan saat jaman dinosaurus. Penemuan ini dipimpin oleh Dr. Narayandas Inkhiya, seorang ahli hidrologi dari Departemen Air Rajsasthan, bersama anggota timnya.

Menurut Dr Inkhiya, area ini memang memiliki banyak rahasia dibaliknya. "Situs ini memiliki banyak fosil tersembunyi, yang dapat membuka petunjuk mengenai sejarah evolusi," ujarnya kepada BBC. "Penemuan ini mungkin merubah lokasi menjadi tujuan pariwisata fosil yang penting," tambahnya.

Fosil ditemukan pertama kali oleh warga desa lokal, saat mereka tengah menggali danau. Penasaran dengan pola kerangka pada tanah, mereka melaporkan penemuan tersebut kepada aparat setempat.

Penggalian berakhir dengan identifikasi sisa phytosaur, yang termasuk diantaranya adalah fosil telur, dan disangka sebagai spesies yang sama.

"Fosil mengindikasikan phytosaur berukuran sedang, yang mungkin tinggal di sekitar sunga saat jutaan tahun lalu, dengan memangsa ikan untuk hidup," ujar VS Parihar, seorang ahli paleontologi yang memimpin analisis kerangka fosil, kepada NDTV.

Kelangkaan dari penemuan ini dinyatakan pula oleh ahli geosains, CP Rajendran, yang menyatakan bahwa, "Phytosaur berevolusi menjadi buaya jaman ini. Fosil tersebut adalah spesimen langka, karena hanya beberapa bagian pyhtosaur yang sempat ditemukan di seluruh dunia," ujarnya Rajendran. 

Walau fosil phytosaur ditemukan di banyak bagian dunia, komplit atau sebagian, kerangkanya tetap saja cukup langka. 

Penemuan ini dan beberapa penemuan lainnya di lokasi yang sama, diantaranya adalah telur dinosaurus oleh Dr. Ikhiya tahun 2023 lalu, dan herbivora tertua pada tahun 2018, mengukuhkan reputasi Jaisalmer sebagai lokasi utama paleontologi.

Saat peneliti terus menginvestigasi area tersebut, ekspektasi tetap tinggi untuk menguak sejarah bumi yang muncul dari dataran Rajasthan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

10 Negara Mengakui Kedaulatan Negara Palestina saat Majelis Umum PBB

Contoh Kasus Obat Resep Dokter Berujung Adiksi Heroin

Cara Louis Braille Merelovusi Sistem Penulisan Aksara

Timo Tjahjanto Menyutradarai Film Nobody 2

Animasi 2D Mantap dari Indonesia ala Panji Tengkorak

Sejarah Awal Terbentuknya Pariwisata Sebagai Komoditas Budaya

Fitur Keamanan Instagram dan Youtube Bagi Anak Kecil dan Remaja

Sungai Sebagai Bagian Peradaban Manusia

Para Biarawan Sempat Membantu Inovasi Bahasa Isyarat

Gejala dan Pencegahan Demam Berdarah