16 Korban Jiwa Akibat Kecelakaan Trem di Lisbon, Portugal

 

Ilustrasi AI trem yang melaju di tengah kota (Freepik).

Trem anjlok dari relnya di kota Lisbon, Portugal, pada hari Rabu (3/9) lalu, dan menyebabkan 16 korban jiwa. Kepolisian Portugal menyatakan bahwa 11 korban jiwa adalah warga asing, yang sedang berkunjung ke Portugal.

Korban jiwa diantaranya adalah lima warga dari Portugal, tiga warga Inggris Raya, dua warga Kanada, satu warga AS, satu warga Perancis, satu warga Swiss, dan satu dari Ukraina. Satu korban yang diyakini telah meninggal, ternyata ditemukan masih dirawat di salah satu rumah sakit di Lisbon. 

Monumen Nasional putih-kuning bernama Elevador da Gloria, memang tengah ramai dipenuhi warga lokal dan turis internasional, pada hari Rabu lalu.

Dilansir dari Euronews, pada hari Jumat (5/9), seorang anak kecil berkebangsaan Jerman berumur tiga tahun berhasil dievakuasi dari bawah trem yang anjlok. Anak tersebut dan ibunya adalah beberapa dari 21 korban luka saat insiden. Ayah dari anak tersebut meninggal, sementara ibunya kini tengah kritis di rumah sakit.

Perdana Menteri Portugal, Luis Montenegro berbela sungkawa dengan menyatakan bahwa kecelakaan ini adalah salah satu tragedi terbesar di negaranya dalam beberapa tahun terakhir.

Investigasi Kecelakaan

Puing trem telah dibersihkan selama Rabu hingga Kamis (4/9) dinihari, dan tengah disita oleh Kepolisian. Kepala Kepolisian Nelson Oliveira menyatakan bahwa penyelidikan kecelakaan menyeluruh akan tiba dalam waktu 45 hari ke depan. 

Selain investigasi oleh kepolisian dan aparat, perusahaan pemilik trem tersebut, Caris, kini telah memulai investigasi internalnya sendiri.

Trem tersebut diperkuat dengan kabel baja dan mampu membawa 40 penumpang. Aparat menyatakan bahwa kesalahan rem atau kabel yang putus saat trem melalui jalur menurun, mungkin saja terjadi akibat medan yang sulit tersebut.

"Kota ini membutuhkan jawabannya," ujar Walikota Lisbon, Carlos Moedas, yang menambahkan bahwa diskusi mengenai beberapa kemungkinan kecelakaan, sebelum investigasi selesai, hanyalah spekulasi semata. Dewan Kota Lisbon menunda operasi tiga trem lainnya, selama inspeksi masih berlangsung.

Trem tersebut telah beroperasi sejak tahun 1914 lalu, dan sempat melaksanakan program pemeliharaan tahun lalu. 

Kepala Eksekutif Carris, Pedro de Brito Bogas menyatakan pada hari Kamis, bahwa trem dicel setiap harinya selama 30 menit, sebelum mulai beroperasi. Trem tersebut diinspeksi sembilan jam sebelum kecelakaan. Namun, Bogas tidak menyatakan apakah kabel atau pengecekan apa saja yang dilaksanakan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

10 Negara Mengakui Kedaulatan Negara Palestina saat Majelis Umum PBB

Contoh Kasus Obat Resep Dokter Berujung Adiksi Heroin

Cara Louis Braille Merelovusi Sistem Penulisan Aksara

Timo Tjahjanto Menyutradarai Film Nobody 2

Animasi 2D Mantap dari Indonesia ala Panji Tengkorak

Sejarah Awal Terbentuknya Pariwisata Sebagai Komoditas Budaya

Fitur Keamanan Instagram dan Youtube Bagi Anak Kecil dan Remaja

Sungai Sebagai Bagian Peradaban Manusia

Para Biarawan Sempat Membantu Inovasi Bahasa Isyarat

Gejala dan Pencegahan Demam Berdarah