Topan Podul Tiba di China Setelah Merangsek Taiwan
![]() |
Ilustrasi gelombang raksasa akibat topan di pesisir pantai (Pexels). |
Topan Podul tiba di wilayah tenggara China pada hari Kamis (14/8), setelah merangsek beberapa wilayah di Taiwan. Sebelumnya di Taiwan, ribuan bisnis tutup, aliran listrik padam, serta penerbangan pesawat ditutup sementara.
Dilansir dari Hongkong Free Press, yang melansir dari badan pengawasan meteorologi provinsi, topan Podul tiba kedua kalinya di Provinsi Fujian, wilayah Zhangpu. Topan tiba dengan kecepatan angin mencapai 108 kilometer perjam.
Menurut CCTV, beberapa sekolah di Guangdhong ditutup sementara, disusul dengan layanan kereta api dan kapal feri. Beberapa lokasi di pusat China, seperti provinsi Hunan dan Jiangxi pun terdampak hujan deras.
Bencana alam biasa terjadi di seluruh wilayah China, khususnya pada musim panas. Banyak wilayah di China saat musim panas mengalami hujan deras, sementara lainnya terkena gelombang panas.
Menurut media pemerintah China (Xinhua), jumlah kematian akibat banjir bandang dan longsor lumpur di barat laut China menjadi 13 korban jiwa, hingga hari Sabtu (16/8) lalu.
Hujan deras di Beijing menyebabkan 44 korban jiwa pada akhir bulan lalu, dengan wilayah rural yang terdampak paling besar. Delapan korban lainnya meninggal akibat longsor di wilayah Provinsi Hebei.
Pemanasan global akibat pembakaran bahan bakar fosil, tidak hanya menaikkan suhu bumi, tetapi memanaskan atmosfer dan laut. Udara yang menghangat akan menambah jumlah uap air, dansamudera yang menghangat berarti meningkatnya penguapan. Keduanya menyebabkan hujan dan badai yang lebih besar lagi.
Bencana Topan Podul di Taiwan
Menurut Administrasi Cuaca Pusat (CWA) Taiwan, pada hari Rabu (13/8) lalu, angin bergerak cepat yang mencapai 178 perjam, terhitung saat topan tiba di wilayah Taitung di Taiwan. CWA menyatakan bahwa area Kaohsiung akan diterpa curah hujan sebesar 400 hingga 600 milimeter dari Selasa (12/8) hingga Kamis.
Aparat penanggulangan bencana Taiwan menyatakan bahwa satu korban hilang setelah pergi memancing dan terbawa derasnya gelombang ombak, sementara 112 lainnya terluka akibat bencana yang dibawa angin topan.
Lebih dari delapan ribu warga dievakuasi dari rumah mereka saat topan tiba. Sementara sekitar 31.500 anggota militer dikerahkan untuk membantu penyelamatan dan bantuan korban bencana.
Topan podul menerpa bagian pusat dan selatan Taiwan di pulau berpenghuni 23 juta jiwa tersebut, menyebabkan banyak pohon tumbang dan banjir. Jalanan di kota pelabuhan Kaohsiung dipenuhi oleh patahan batang pohon. Hingga hari Kamis lalu, 63 ribu rumah masih padam aliran listriknya.
Seluruh jalur penerbangan dibatalkan pada hari Rabu, termasuk internasional. Banyak kereta cepat di wilayah pesisir barat Taiwan dibatalkan, dengan seluruh layanan kereta di tenggara ditutup sementara. Banyak layanan kapal feri ditunda, dengan seluruh bisnis dan sekolah ditutup di wilayah selatan Taiwan."Kaohsiung, Tainan, dan Chiayi adalah lokasi utama derasnya hujan malam (Rabu) ini, dengan menyusul banyaknya hujan di lokasi Penghu dan Kinmen," ujar Kepala CWA Lu Kuo-chen saat konferensi Pers, bersama Presiden Taiwan Lai Ching-te.
Topan Podul tiba setelah cuaca ekstrem di pusat dan selatan Taiwan, yang terbiasa oleh badai tropis mulai Juli hingga Oktober setiap tahunnya. Topan Danas tiba di Taiwan pada Juli lalu, dan menyebabkan dua korban jiwa dan melukai ratusan warga lainnya, setelah curah hujan 500 milimeter menimpa wilayah selatan.
Hujan deras terus menerus turun mulai tanggal 28 Juli hingga empat Agustus, yang mengakibatkan lima korban meninggal. Selama tahun 2024 lalu, Taiwan sempat mencapai rekor curah hujan sebesar 2,1 meter.
Komentar
Posting Komentar