Patung Berumur 2000 Tahun Diangkat dari Lautan Aleksandria

Foto diangkatnya patung kuno Aleksandria (Facebook)

Arkeolog berhasil menemukan dan mengambil serangkaian patung kuno dari dasar lautan dekat Aleksandria, Mesir, pada hari Kamis (21/8) waktu setempat, seperti dilansir oleh Greek Reporter.

Pengangkatan patung dilaksanakan di Teluk Abu Qir, lokasi kota kuno Aleksandria, yang runtuh 2000 tahun lalu. Tim peneliti, penyelam dan mesin derek terlihat membawa beberapa relik dan ukiran raksasa menuju permukaan dan pesisir pantai.

Artifak yang ditemukan adalah patung kerajaan, sphinx, dan ukiran berbentuk manusia, yang telah bersemayam selama ratusan tahun di dasar laut Mediterania. Para ahli menyatakan bahwa seluruh patung berasal dari kota Canopus, sebuah kota penghubung jaman Ptolemaik (Yunani), dan Romawi kuno.

Aleksandria adalah kota kedua terbesar di Mesir Kuno, yang terus menunjukkan penemuan signifikan di sekitar pesisir lautan, dan menambah statusnya sebagai sejarah kuno penting.

Bangunan, Waduk, dan Struktur Sakral Belum Ditemukan

Proses pengerukan menunjukkan beberapa gedung kapur yang digunakan untuk berbagai tujuan sosial, diantaranya adalah sembahyang, perumahan, dan komersil (perdagangan). Peneliti menemukan pula waduk dan kolam berbahan batu, yang tampaknya digunakan untuk menyimpan air dan merawat ikan.

Seluruh struktur tersebut adalah lokasi urban sangat terorganisir dan maju. 

Satu penemuan paling signifikan adalah sphinx setengah utuh, yang menyimbolkan Firaun terkenal Mesir, yaitu Ramses II. Patung lainnya adalah ukiran granit tanpa kepala dari jaman Ptolemaik, dan setengah badan bangsawan Romawi berbahan marmer. Banyak artifak yang rusak setelah ratusan tahun berada didalam air.

Operasi pengerukan ini sempat menyeruak ramai pada hari Kamis, saat mesin derek mengangkat patung dari dasar laut, yang dirayakan langsung oleh para penyelam di pesisir pantai.

Menteri Pariwisata dan Kebudayaan Kuno Mesir, Sherif Fathi menyatakan bahwa mereka mengeruk beberapa barang antik, yang termasuk pada kategori ketat arkeologi. Dia menegaskan bahwa mayoritas reruntuhan akan berada di dalam dasar lautan, yang merupakan warisan budaya Mesir kuno di bawah air.

Selain patung dan gedung kuno, peneliti menemukan pula kapal dagang, jangkar batu, dan derek pelabuhan dengan panjang 125 meter. Pelabuhan dioperasikan selama jaman Ptolemaik, Romawi, hingga Bizantium, yang mendukung operasi kapal laut berukuran kecil dan perdagangan lokal.

Ancaman Modern atas Warisan Pesisir Pantai Aleksandria

Kota Canopus, bersama kota tetangganya Hercleion, tenggelam di laut akibat kombinasi gempa bumi dan naiknya permukaan laut. Kekuatan alam ini secara berkala menenggelamkan kota, yang akhirnya tenggelam seluruhnya di dasar teluk. 

Saat ini, seluruh sisa kota Aleksandria mengalami ancaman yang sama, akibat tenggelamnya permukaan tanah setinggi 3 milimeter pertahunnya. Fenomena ini diakibatkan oleh perubahan iklim.

Menurut PBB, bahkan dengan ramalan cuaca yang optimis, satu pertiga wilayah Aleksandria akan berada dibawah air atau tidak dapat dihuni sama sekali, pada tahun 2050 mendatang.

Dengan proses pengerukan yang terus berjalan, aparat Mesir menyatakan bahwa penemuan ini akan merangkai kembali bagaimana praktek sehari-hari, dagang, dan sembahyang di Aleksandria, yang disebut sebagai kota kuno paling dinamis.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

10 Negara Mengakui Kedaulatan Negara Palestina saat Majelis Umum PBB

Contoh Kasus Obat Resep Dokter Berujung Adiksi Heroin

Cara Louis Braille Merelovusi Sistem Penulisan Aksara

Timo Tjahjanto Menyutradarai Film Nobody 2

Animasi 2D Mantap dari Indonesia ala Panji Tengkorak

Sejarah Awal Terbentuknya Pariwisata Sebagai Komoditas Budaya

Fitur Keamanan Instagram dan Youtube Bagi Anak Kecil dan Remaja

Sungai Sebagai Bagian Peradaban Manusia

Para Biarawan Sempat Membantu Inovasi Bahasa Isyarat

Gejala dan Pencegahan Demam Berdarah