Kasus Pertama Infeksi Larva Pemakan Daging pada Warga AS
 |
| Foto larva cacing baut Dunia Baru pemakan daging (Wikipedia). |
Kasus pertama infeksi parasit pemakan daging bernama 'cacing baut dunia baru,' telah terdeteksi di AS, seperti dilansir dari NBC News, yang melansir Departemen Kesehatan dan Layanan Manusia, pada hari Senin (25/8).
Kasus ini terkait dengan seorang warga AS yang baru saja pulang dari El Salvador, yang positif terdiagnosa cacing baut oleh Pusat Kendali Pencegahan Penyakit (CDC) AS dan Departemen Kesehatan, pada tanggal empat Agustus lalu.
Departemen Kesehatan Maryland menyatakan pada hari Senin, bahwa warga AS telah sembuh dari infeksi, dengan investigasi yang terkonfirmasi bahwa tidak ada indikasi tertular dari orang lain atau binatang.
"Ini adalah kasus pertama infeksi cacing baut myiasis (parasit larva lalat) pada manusia setelah pulang dari luar negeri, dari negara yang kini mengalami wabah, dan sempat berhasil teridentifikasi di AS," ujar jurubicara HHS, Emily G. Hilliard. "Resiko kesehatan publik di AS dari masalah ini sangatlah kecil," tambahnya.
Fenomena Wabah Cacing Baut
Sempat terjadi masalah wabah pada tahun 1980an hingga 1990an lalu di Amerika Tengah, dan perlu dibasmi dengan biaya yang tinggi.
Lalat bernama Cochliomyia Homnivorax memiliki efek berbahaya yang menjijikkan pula. Betinanya menanam telur pada mahluk berdarah panas, lalu setelah menetas, akan melahirkan ratusan larva cacing baut. Larva akan menggunakan giginya yang tajam untuk menggali kedalam daging, dengan gerak ala baut.
Infeksi manusia biasanya fatal tetapi jarang terjadi, dengan kebanyakan kasus dapat dirawat hingga sembuh.
Departemen Agrikultur menyatakan bahwa cacing baut telah migrasi ke utara, menuju Meksiko dan banyak negara di Amerika Tengah. Lalat ini adalah hewan endemik Kuba, Haiti, Republik Domonika, dan beberapa negara Amerika Selatan.
Meksiko sempat melaporkan kasus infeksi di Ixhuatlan de Madero, Veracruz, yang berjarak 595 kilometer dari perbatasan Texas, pada bulan lalu.
Keamanan, Layanan Manusia dan Kesehatan perlu menutup jalur dagang ternak antar perbatasan. Penutupan perbatasan Meksiko akibat cacing baut sempat terjadi pula pada bulan November dan Mei tahun lalu.
Penanggulangan AS atas Wabah Cacing Baut
Wabah ini telah kembali dalam waktu dua tahun terakhir. Menteri Agrikultur AS, Brooke L. Rollins sempat berangkat menuju Texas pada 15 Agustus lalu, untuk memulai lima bagian rencana dalam melawan wabah cacing baut.
Termasuk diantaranya adalah rencana untuk mengembangbiakkan milyaran lalat steril, dan melepasnya di seluruh Texas selatan hingga Meksiko, demi mencegah penyebaran parasit ini.
Lalat jantan steril lalu kawin dengan betinanya, namun telurnya tidak akan menetas. Secara berkala, populasi lalat berkurang hingga akhirnya punah. Teknik ini sempat berhasil pada tahun 1960an lalu, saat AS mengalami masalah wabah cacing baut.
Kini pemerintah federal AS harus mempercepat cara penanggulangan ini. Ketika dicanangkan pada bulan Juni lalu, sterilisasi belum dapat dilaksanakan akibat masalah tekniks, hingga dua atau tiga tahun mendatang.
Gubernur Texas, Greg Abbot, mengomentari skema pemerintah federal, dengan mengacu pada industri agrikultur. Industri ini memiliki 2 juta lapangan pekerjaan, dengan nilai aset sebesar 867 Milyar Dolar AS. "Seluruh industri beresiko terdampak wabah parasit cacing baut Dunia Baru," ujarnya.
Laporan dari Departemen Agrikultur, menyatakan pada tahun lalu bahwa wabah cacing baut dapat merugikan Texas sebesar 1,8 Milyar Dolar AS, akibat kematian ternak, biaya pekerja dan medis.
Komentar
Posting Komentar