Jumlah Penggunaan dan Investasi Meta AI Meningkat Drastis

 

Logo Meta (Pexels).

Kepala Eksekutif Meta, Mark Zuckerberg berterima kasih kepada kecerdasan buatan (AI), karena telah meningkatkan durasi pengguna di aplikasi, selama kuartal kedua 2025 ini.

Dilansir dari TechCrunch, Meta justru menyatakan bahwa sistem AI telah lebih baik dalam membantu pengguna dengan rekomendasi kontennya. Padahal, banyak pengguna merasa jengah dengan anehnya AI, atau konten berkualitas rendah dari AI, yang membanjiri media sosial. 

"Secara signifikan AI telah meningkatkan kemampuan kami untuk menunjukkan konten yang menarik dan bermanfaat," ujar Zuckerberg, saat memberi tahu investor mengenai perkembangan pendapatan kuartal kedua 2025.

"Perkembangan sistem rekomendasi kami telah meningkatkan kualitas, dengan bukti bahwa pengguna lebih lama lima persen menghabiskan waktu di Facebook, dan enam persen lebih lama di Instagram selama kuartal ini," tambahnya.

Meta memperkirakan data tersebut dari 3,4 milyar pengguna di beberapa aplikasi Meta, diantaranya Facebook, Instagram, Messenger dan WhatsApp, setiap harinya selama bulan Juni. Jumlah ini naik enam persen dari tahun lalu.

Meta menyatakan pula bahwa durasi pengguna yang untuk menonton video naik sebesar 20 persen dari tahun lalu, yang berarti hasil dari sistem ranking promosi konten orisinal di Instagram. 

Meta menambahkan juga, bahwa kompetitor X dari Meta yaitu Threads, mengalami kenaikan durasi pengguna dengan diterapkannya sistem LLM. 

Investasi Meta untuk Kecerdasan Buatan (AI)

Meta semakin banyak berinvestasi infrastruktur teknis dan fisik, untuk mencapai ambisi AI-nya. Meta menyatakan pada hari Rabu (6/7), bahwa pendapatan kuartal kedua telah memberi jalan untuk investasi dua kali lipat pada infrastuktur AI, seperti pusat data dan server.

"Kami berharap dengan mengembangkan infrastruktur, dapat menjadi manfaat dalam mengembangkan model dan pengalaman produk  AI, sehingga investasi akan ditambah signifikan pada tahun 2026 mendatang," ujar Susan Li, Kepala Keuangan Meta, saat rapat investor hari Rabu.

Li menambahkan pula bahwa Meta berharap dapat meningkatkan keuangan dari AI, sesuai dengan biayanya, dan mencari partner keuangan (investor) untuk mengembangkan pusat data.

"Kami belum mencapai transaksi final untuk dikabarkan, tetapi kami percaya bahwa model (AI) akan menarik secara signifikan dari keuangan eksternal, dan mendukung proyek pusat data dengan infrastruktur kelas dunia, sekaligus fleksibilitas dalam kebutuhannya," tambah Li.

Meta mengumumkan pula dua lokasi infrastruktur AI besar, yaitu Promethus di Ohio dan Hyperion di Louisana, AS. Prometheus adalah infrastruktur AI berkekuatan 1 Gigawatt, yang mulai beroperasi mulai tahun 2026. 

Hyperion disombongkan oleh Zuckerberg memiliki rancangan seluas Manhattan, dan dapat mencapai kekuatan 5 Gigawatt, dalam beberapa tahun mendatang. Meta masih memiliki beberapa rancangan infrastruktur AI berskala raksasa lainnya, yang belum dinamai sama sekali.

Proyek pusat data Meta telah menarik banyak energi yang dapat mengalirkan listrik bagi jutaan rumah. Contohnya adalah proyek Meta di Newton County, Georgia, AS, yang telah menyebabkan kekeringan air di banyak hunian warga.

Meta menyatakan pula, bahwa laporan keuangan tersebut adalah pertumbuhan terbesar dari pegawainya. Meta telah membayar jutaan, hingga milyaran Dolar AS, untuk para insinyur dan peneliti AI, demi membentuk SuperIntelligence Labs.

Sebelum laporan keuangan, Zuckerberg menjabarkan visi 'intelijen super pribadi,' yaitu ide mengenai AI yang sanggup membantu setiap orang dalam kehidupannya, melalui alat seperti kacamata pintar dan headset realitas virtual (VR). 

Pendapatan Meta Kuartal Dua 2025

Saham Meta naik 10 persen, setelah menganggap kinerja Meta naik dan lebih baik dari perkiraannya selama kuartal dua 2025. 

Kenaikan penggunaan berbagai aplikasi Meta yang didukung AI, telah menambah pendapatan menjadi 47,5 Milyar Dolar AS, atau setara dengan kenaikan 22 persen dari tahun lalu.

Meta berharap mencapai 50,5 Milyar Dolar AS pada kuartal tiga 2025. Iklan telah meningkatkan pendapatan Meta, yang diperkuat dengan alat transformasi AI, seperti mesin penerjemahan dan pembuat video, untuk membantu pengiklan mencapai target kampanye.

Namun, Reality Labs dari Meta justru merugi sebesar 4,5 Milyar Dolar AS. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

10 Negara Mengakui Kedaulatan Negara Palestina saat Majelis Umum PBB

Contoh Kasus Obat Resep Dokter Berujung Adiksi Heroin

Cara Louis Braille Merelovusi Sistem Penulisan Aksara

Timo Tjahjanto Menyutradarai Film Nobody 2

Animasi 2D Mantap dari Indonesia ala Panji Tengkorak

Sejarah Awal Terbentuknya Pariwisata Sebagai Komoditas Budaya

Fitur Keamanan Instagram dan Youtube Bagi Anak Kecil dan Remaja

Sungai Sebagai Bagian Peradaban Manusia

Para Biarawan Sempat Membantu Inovasi Bahasa Isyarat

Gejala dan Pencegahan Demam Berdarah