Inggris Raya Alami Musim Gugur Lebih Cepat Akibat Kekeringan

Ilustrasi kekeringan akibat musim gugur lebih cepat (Pexels).

Masih panas di beberapa wilayah Inggris Raya, tetapi warna daun berubah menguning dan buah beri hitam telah matang, sehingga terasa alkoholnya. Dilansir dari BBC, Konsulat London telah memperingatkan warga agar tidak duduk dibawah pohon, agar waspada terhadap batang pohon yang tiba-tiba jatuh.

Apakah Inggris Raya masih musim panas, atau musim gugur telah tiba?

Belum ada definisi formal dari segi awal musim gugur, tetapi para ahli menyatakan bahwa daun yang gugur dan buah apel yang ranum, adalah tanda bahwa alam mengalami kesulitan saat musim panas yang panjang dan kering.

Sejarah telah telah membuktikannya pula. Kantor Meteorologi Inggris Raya (Met Office), menyatakan bahwa musim panas kali ini adalah yang terhangat sejak tahun 1884 lalu. 

Di Cardiff, Wanda O'Connor telah menanam melon untuk pertama kalinya sejak enam tahun lalu. Dia membandingkan dengan jeruk limau dan lemon yang ranum dari rumah kaca. "Suhunya mencapai 38 hingga 39 Derajat Celsius di luar sana," ujar Wanda.

Terong, paprika merah, timun raksasa, dan tomat telah tumbuh dengan subur akibat suhu tinggi dan jam siang yang ekstra. Pada saat yang sama, buah musim gugur seperti beri hitam dan apel, yang biasanya muncul di bulan September, telah bermunculan dari batangnya.

Ahli konservasi alam masih mengumpulkan data terbaru musim ini. Menurut Woodland Trust, beri hitam bahkan sempat terlihat sejak tanggal 22 Juni lalu. Tanggal paling awal sebelumnya yaitu 4 Juli lalu di Southhampton, tetapi ilmuwan masih butuh informasi lebih untuk kepastian perubahan musim jangka panjang.

Bagi Wanda di Cardiff, justru musim ini berarti lebih banyak makanan yang bisa dibawa ke rumah, namun tetap menambah pekerjaan ekstra demi mengairi seluruh tanamannya. "Biasanya, saya hanya datang ke ladang setiap tiga hari. Tetapi tahun ini setiap hari. Jika tidak, maka tanaman akan mati," ujar Wanda. 

Banyak petani di seluruh Inggris Raya, panen lebih awal akibat tanaman yang kepanasan, dan berakibat pula pada masalah harga makanan.

Bulan lalu, Agensi Lingkungan menyatakan bahwa North West England, Yorkshire, East Midlands, dan West Midlands mengalami bencana kekeringan. Beberapa wilayah di Wales, termasuk Cardiff, mengalami masalah kekeringan paling buruk sejak tahun 1976 lalu.

Met Office menyatakan bahwa Inggris Raya telah mencapai curah hujan 71 persen selama musim ini, yang seharusnya mencapai 79 persen hingga sekarang. Jumlah sinar matahari pun mencapai 89 persen selama musim panas ini, yang seharusnya 79 persen saja.

Met Office menambahkan bahwa hal ini merubah momen biologis, termasuk diantaranya perubahan musim semi dan gugur, walau tahap perubahannya tetap berbeda-beda setiap tahunnya.

Botanical Garden of Wales di Carmathenshire, Luke Cheesman harus bekerja lebih keras dari biasanya, agar taman lebih sehat dan menarik bagi pengunjung.

Luka Cheesman sempat melihat perubahan seperti daun pepohonan menguning serta batang jatuh, sehingga di perlu menambah ekstra air, kompos jerami, dan materi organik lainnya, agar tanah tetap lembap. Dia menambahkan bahwa teknik ini adalah saran yang bagus untuk merawat tanaman dan pohon di rumah. 

"Kita mengalami tiga gelombang panas terus menerus. Cuaca ini menyebabkan pepohonan tidak berkesempatan untuk kembali sehat," ujar Luke Cheesman.

Sama seperti di Kew Gardens di London, dimana kepala kolektor pohon, Kevin Walker sempat menyatakan bahwa kekeringan tahun 2022 lalu, menyebabkan 460 pohon mati, dan pola musim ini mirip dengan sebelumnya.

Kevin Walker menyatakan pula bahwa pohon ek Inggris kehilangan daun pada kanopinya, dan memproduksi kayu mati. Pohon Norway Maple dan Magnolia menunjukkan gejala sulit lainnya.

"Pepohonan menggugurkan daunnya, yang tampaknya akan terjadi hingga tahun depan," ujar Kevin Walker. Batang jatuh saat musim panas, yang dilakukan pohon untuk menghemat energi, sedang terjadi dan cukup berbahaya bagi manusia.

"Ini adalah strategi hidup cepat dan mati cepat pula. Berhasil jika periodenya terjadi setiap satu dekade sekali. Tetapi musim seperti ini terjadi setiap dua hingga tiga tahunnya," ujar Kevin Walker.

Apa pentingnya jika musim gugur tiba lebih cepat?

Wildlife Trusts menyatakan bahwa hal ini adalah tanda bahwa 'alam sedang mematikan diri', sehinga berdampak pada musim dingin nati dan tahun depannnya.

"Beberapa tanaman tidak sekarat, tetapi mereka tidak dalam puncaknya pula, atau bahkan tumbuh dan berfotosintesis. Mereka memasuki tahap bertahan hidup," ujar Kathryn Brown, direktur bukti perubahan iklim dari Wildlife Trusts. "Tumpang tindih masalah ini membuat hal dari alam semakin acak," ujar Kathryn Brown.

Cacing tanah tinggal di dalam batu dan tanah kering. Hewan seperti luak dan landak menjadi kesulitan untuk menggali dan memangsanya, atau bahkan perlu berkelana lebih jauh untuk mendapatkan makanan.

Burung akan mencari buah seperti beri hitam agar dapat bertahan selama musim gugur dan dingin. Tetapi akibat tanaman yang panen lebih awal, burung bisa mati kelaparan.

Lebah juga telah menunjukkan tanda menyerah menuju musim dingin, akibat bunga yang selesai memproduksi nektar dan serbuk sari saat musim panas. Masalah ini berakibat koloni lebah tidak mendapatkan cukup persedian makanan.

Membutuhkan waktu untuk mengecek seluruh peran perubahan iklim dengan gelombang panas yang terjadi selama tahun ini, tetapi para ahli yakin bahwa itulah yang memang terjadi. "Saya khawatir atas apa yang kita saksikan saat ini, adalah momen awal dari kondisi yang lebih ekstrem lagi," ujar Kathryn Brown.

"Banyak spesies telah berevolusi untuk bertahan saat siklus musiman. Jika siklusnya rusak, maka spesies tersebut akan rusak pula. Kita semua tahu resiko nyata jika kehilangan banyak bagian dari alam, dan akibat dampak (perubahan) iklim," tutup Kathryn Brown.