Ilmuwan Antariksa Menemukan Bulan Baru di Uranus
![]() |
Foto planet Uranus (NASA). |
NASA merilis penemuan sebuah bulan kecil baru di planet ketujuh sistem tata surya Bimasakti, Uranus. Sebelumnya bulan tersebut cukup tersembunyi dari pantauan ilmuwan, seperti dilansir oleh Yahoo.
Bulan ditemukan dengan Teleskop Antariksa James Webb, yang berada di Institut Penelitian Barat Daya, AS. Lokasi bulan berada 56.327 kilometer dari Uranus. Orbitnya telah memberi petunjuk bagi ilmuwan, bagaimana bulan terbentuk di lokasi tersebut.
Sebelum penemuan ini, Uranus memiliki 28 bulan, yang termasuk diantaranya adalah lima bulan besar, yaitu Titania, Oberon, Ariel, Miranda, dan Umbriel. Bulan yang dinamai sebagai S/2025 U1 ini, menambah bulan di Uranus menjadi 29 jumlahnya.
Biasanya, ilmuwan sering memberi nama bulan dengan referensi literasi, seperti nama karakter dari Shakespeare dan Alexander Pope. Bulan S/2025 U1 ini adalah anggota ke 14 dari yang berada di orbit dekat planet Uranus.
Bulan S/2025 U1 terdapat diluar cincin efemeral Uranus, dengan ukuran diameter sekitar 9,6 kilometer, yang merupakan salah satu ukuran bulan terkecil di uranus. Ukurannya yang kecil menjadi alasan utama mengapa bulan ini baru ditemukan, bahkan setelah Voyager 2 terbang melewati planet ini pada Januari 1986 lalu.
"Tidak ada planet lainnya yang memiliki banyak bulan kecil seperti Uranus, dan kompleksnya hubungan bulan dengan cincin efemeral, membuyarkan batasan antara sistem cincin (planet) dan bulan," ujar Matthew Tiscareno, seorang peneliti dari Institut Seti di Mountain View, California, AS.
Bulan S/2025 U1 ditemukan tepatnya pada tanggal 2 Februari 2025 lalu, selama pemantauan teleskop Webb. Observasi ini adalah bagian dari program teleskop General Observer, yang berguna bagi ilmuwan untuk menggunakan teknologi canggih sebagai tujuan investigasi.
Ilmuwan berhasil menemukan bulan ini dengan pindaian gambar dari Kamera Infra Merah Dekat Webb (NIRCam), yang menggunakan filter lebar F150W2, dengan mengirimkan data riak gelombang inframerah berukuran 1 hingga 2,4 micrometer.
"Bulan baru ini lebih kecil dan redup daripada bulan paling kecil di bagian dalam cincin Uranus. Maka, semakin banyak hal kompleks yang perlu ditemukan lagi," ujar Tiscareno.
Ilmuwan berharap bahwa bulan S/2025 U1 dapat memberikan petunjuk dari cincin planet Uranus, termasuk diantaranya bagaimana proses bulan terbentuk, dan komposisinya.
Sebelum penemuan ini, Scott Sheppard dari Carnegie Science menemukan bulan baru Uranus pada November 2023 lalu. Bulan tersebut dinamai S/2023 U1, yang ditemukan oleh teleskop Teleskop Magellon di Observatorium Las Campanas, milik Carnegie Science di Chile.
Teleskop James Webb sempat berandil pula dalam menggapai gambaran yang mendetail dari planet Uranus pada bulan Desember 2023 lalu. Gambar jelas dari cincin planet Uranus telah menyajikan banyak informasi baru, salah satunya adalah detil mengenai cincin Zeta ini.
Komentar
Posting Komentar