Definisi dan Deskripsi Rancangan Daerah Perkotaan

Ilustrasi rancangan daerah kota (Freepik).

Rancangan daerah perkotaan, atau biasa disebut sebagai rancangan urban, adalah desain dan regulasi menggunakan lahan. Rancangan urban berfokus pada bentuk fisik, fungsi ekonomi, dan dampak sosial bagi lingkungan kota, serta banyak lokasi dengan berbagai aktifitas didalamnya.

Dilansir dari Britannica, rancangan urban dipandang dari segi rekayasa, arsitektur, sosial, dan politik. Maka banyak variasi profesi teknis, termasuk diantaranya minat politik, partisipasi publik, dan disiplin akademi, ikut berandil didalamnya.

Rancangan urban mengacu pada pengembangan lahan terbuka dan revitalisasi beberapa bagian kota. Jadi, perlu menargetkan tujuan, analisis dan koleksi data, prediksi, desain, pemikiran strategis, dan konsultasi publik. 

Teknologi sistem informasi geografi (GIS) telah digunakan sebagai peta pada sistem urban yang ada, dan memproyeksikan konsekuensi perubahan tersebut.

Pembangunan Berkelanjutan

Diakhir abad 20 lalu, istilah pembangunan berkelanjutan telah mewakili hasil ideal dari seluruh tujuan tersebut. 

Ditegaskan oleh Komisi Dunia (WC) yang didukung PBB, saat Pengembangan dan Lingkungan dalam buku laporan Our Common Future (Masa Depan Bersama) (1987), berkelanjutan berarti 'pengembangan yang mencapai kebutuhan dari saat ini, tanpa mengurangi kemampuan meraih kebutuhan generasi berikutnya.'

Walau ada maksud yang luas pada tujuan umum ini, mayoritas rancangan utama mengikutsertakan beberapa pertukaran tujuan tambahan, dan sering berakibat konflik.

Sejarah Modern Rancangan Urban

Sejarah modern dari rancangan urban berdasarkan pada pergerakan sosial yang terpicu pada akhir abad 19 lalu. Pergerakan ini sebagai reaksi atas kekacauan di kota industri. Abad 19 memang menjadi momen revolusi industri di Eropa.

Banyak visioner jaman tersebut mengacu pada kota yang ideal, dengan pertimbangan praktek sanitasi yang baik, pergerakan komoditas barang dan orang, ketersedian fasilitas, yang merupakan pendorong dari rancangan urban yang baik.

Perancang kontemporer (jaman tersebut) ingin menyeimbangkan antara kebutuhan yang saling tumpang tindih dari keselarasan sosial, perkembangan ekonomi, sensitivitas lingkungan, dan estetika yang enak dipandang.

Hasil dari proses rancangan adalah rencana induk formal bagi seluruh bagian kota atau area metropolitan, rencana lingkungan, rencana proyek, atau rangkaian set kebijakan alternatif.

Implementasi sukses dari rancangan biasanya membutuhkan kewirausahaan dan kecerdasan politik dari para perancang dan sponsornya, dengan memisahkan  rancangan dengan politik. Walau berdasarkan pada pemerintah, rancangan semakin mengikut sertakan partisipasi swasta dalam 'kemitraan publik-swasta.'

Rancangan Urban Sebagai Disiplin Ilmu

Rancangan urban muncul sebagai disiplin ilmu mulai tahun 1900an lalu. Di Inggris Raya, program akademik rancangan mulai di Universitas Liverpool pada tahun 1909. Di Amerika, program akademik ini dimulai oleh Universitas Harvard pada tahun 1924.

Rancangan urban utamanya diajarkan pada tingkatan pascasarjana (magister), dan kurikulumnya bervariasi dari satu universitas kelainnya. Beberapa program masih mengacu pada faktor tradisional seperti desain fisik dan penggunaan lahan. Khususnya yang mencapai gelar doktorat, lebih mengacu pada ilmu sosial. 

Inti teoritisnya tidak berbentuk, tetapi terdefinisikan lebih baik pada masalah yang ditanggapi, daripada pendekatan yang dominan dari paradigma (pola pikir) dan preskriptif (penentuan).

Rancangan yang dituju, harus mengenali minat publik dan penentuannya, segi fisik dan karakter sosial kota yang ideal,  meraih perubahan yang sejalan dengan tujuan, konsensus (kesepakatan umum) yang diraih melalui komunikasi, serta peran warga, aparat publik dan investor swasta dalam membentuk kota.

Termasuk diantaranya dari segi metodologi, yaitu kesesuaian antara analisis kuantitatif dan model rasional, dengan langkah pengambilan keputusan.

Mayoritas program rancangan urban, secara prinsip berisi kuliah mengenai topik kebijakan lingkungan, rancangan transportasi, perumahan, dan pengembangan ekonomi komunitasnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

10 Negara Mengakui Kedaulatan Negara Palestina saat Majelis Umum PBB

Contoh Kasus Obat Resep Dokter Berujung Adiksi Heroin

Cara Louis Braille Merelovusi Sistem Penulisan Aksara

Timo Tjahjanto Menyutradarai Film Nobody 2

Animasi 2D Mantap dari Indonesia ala Panji Tengkorak

Sejarah Awal Terbentuknya Pariwisata Sebagai Komoditas Budaya

Fitur Keamanan Instagram dan Youtube Bagi Anak Kecil dan Remaja

Sungai Sebagai Bagian Peradaban Manusia

Para Biarawan Sempat Membantu Inovasi Bahasa Isyarat

Gejala dan Pencegahan Demam Berdarah