79 Korban Jiwa Akibat Kebakaran Bus di Afghanistan
![]() |
Ilustrasi AI kebakaran bus di gurun (Freepik). |
Jumlah korban tabrakan bus di wilayah timur Afghanistan mencapai 79 korban jiwa, saat dua penyintas sebelumnya ikut meninggal akibat luka, setelah diselamatkan dari kebakaran bus yang menabrak pada hari Selasa (19/8) lalu.
Dilansir dari Al-Jazeera, yang melansir dari aparat administrasi sementara Taliban, bus tersebut sempat menabrak sebuah motor, lalu menabrak truk BBM, yang mengakibatkan kebakaran hebat.
Bus tersebut tengah membawa pengungsi warga Afgahnistan, yang kembali dari lokasi pengungsian di Iran. Menurut Kementerian Dalam Negeri Afghanistan pada hari Rabu (20/8), diantara korban adalah anak-anak.
Kepala Dokter di rumah sakit militer, Mohammad Janan Moqadas menyatakan bahwa banyak tubuh jenazah terbakar parah, sehingga sulit diidentifikasi.
Jurnalis dari agensi berita AFP melaporkan bahwa regu pembersih tengah membereskan puing sisa bus dan kendaraan lain selama hari Rabu.
"Banyak sekali api, banyak pula suara (korban) yang berteriak, kami bahkan tidak sanggup mendekati jarak 50 meter untuk menyelamatkan mereka. Hanya tiga korban yang berhasil selamat dari bus. Mereka masih terbakar saat diselamatkan," ujar saksi Akbar Tawakoli (34) kepada AFP.
Saksi lainnya, Abdulla (25) menyatakan pada AFP bahwa, "Saya sangat sedih, karena kebanyakan penumpang (korban) adalah wanita dan anak-anak."
Jurubicara provinsi Herat, Mohammad Yousuf Saeedi menyatakan, bahwa bus mengirimkan warga yang baru saja berangkat dari Iran menuju ibukota Kabul di Afghanistan.
Pemerintah pusat Afghanistan telah memulai investigasi atas insiden ini. "Dengan duka mendalam kami berkabung atas hilangnya nyawa banyak warga Afghan, dan cedera yang dialami akibat tabrakan bus dan kebakaran hebat pada malam hari di provinsi Herat," ujarnya.
Menurut agensi migrasi PBB, lebih dari 1,5 juta warga Afghan telah kembali dari Iran dan Pakistan selama tahun 2025 ini. Kedua negara mendeportasi pengungsi Afghan, setelah beberapa dekade lamanya menghuni wilayah mereka.
Banyak warga Afghan tiba dengan kebutuhan hidup dan kondisi yang sulit, di negara yang masih mengalami kemiskinan dan pengangguran masal.
Agensi berita resmi pemerintah Afghanistan, Bakhtar menyatakan bahwa insiden tersebut adalah yang paling mematikan dalam beberapa tahun terakhir.
Desember 2023 lalu, dua bus menabrak truk tanki BBM, menyebabkan 52 korban jiwa. Maret 2024 lalu, 20 lainnya meninggal akibat tabrakan di Provinsi Helmand. Akhir 2022 lalu, sebuah truk tanki BBM terguling di Jalur Salang, mengakibatkan kebakaran dan 31 korban jiwa.
Komentar
Posting Komentar