Tipe, Penyebab, dan Pencegahan Hepatitis

 

Ilustrasi Hari Hepatitis Sedunia (Freepik).

Hepatitis adalah sejenis peradangan pada organ hati (liver). Dilansir dari Healthline, Hepatitis bisa disebabkan oleh infeksi virus, konsumsi alkohol, beberapa kondisi masalah kesehatan, dan bahkan efek samping pengobatan tertentu. 

Salah satu penyebab lainnya adalah hepatitis akibat auto-imun, yang diakibatkan oleh sistem kekebalan tubuh (antibodi) salah menyerang jaringan hati. 

Tipe Hepatitis

Terdapat lima klasifikasi virus penyebab utama hepatitis, diantaranya adalah A, B, C, D, serta E. Setiap virusnya, berakibat variasi jenis hepatitis. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan terdapat 354 juta jiwa yang terjangkit hepatitis B dan C kronis, di seluruh dunia.

Hepatitis A adalah hasil dari virus hepatitis A (HAV), yang menyebabkan penyakit akut berjangka pendek.

Hepatitis B disebabkan oleh virus hepatitis B (HBV), yang menjadi kronis jika berkelanjutan. Menurut Pusat Kendali dan Pencegahan Penyakit (CDC), terdapat 826 ribu warga yang terjangkit hepatitis B kronis di AS, dari 257 juta di seluruh dunia.

Hepatitis C berasal dari virus hepatitis C (HVC), yang merupakan infeksi virus darah paling tersebar di AS. Biasanya hepatitis C menyebabkan kondisi masalah kesehatan jangka panjang. Menurut CDC, 2,4 juta warga AS telah terjangkit penyakit kronis ini.

Hepatitis D adalah sejenis hepatitis yang jarang, karena tiba bersama infeksi hepatitis B. Virus hepatitis D (HDV) muncul akibat peradangan di hati, yang sebelumnya telah terinfeksi hepatitis B. Sekitar lima persen warga bumi telah terinfeksi kronis HDV.

Hepatitis E adalah penyakit yang dibawa oleh air, dengan mengandung virus hepatitis E (HEV). Biasanya, HEV ditemukan di area dengan sanitasi yang buruk, dan akibat dari konsumsi air yang terkontaminasi materi feses di sumbernya. 

Menurut CDC, HEV jarang berada di AS dan termasuk sangat berbahaya bagi wanita hamil.

Penyebab dan Sumber Hepatitis

Terdapat perbedaan sumber, dimana pasien bisa terjangkit berbagai jenis virus hepatitis.

Hepatitis A disebabkan oleh terpaparnya pasien dengan HAV dari makanan dan minuman.

Hepatitis B disebabkan oleh virus HBV, yang menular melalui berbagai cairan tubuh, contohnya adalah darah, cairan vagina, dan air mani.

Hepatitis C disebabkan mirip dengan hepatitis B, yaitu HCV dari cairan tubuh seperti darah, cairan vagina, dan air mani.

Hepatitis D berasal dari darah yang mengandung HDV.

Hepatitis E berasal dari virus HEV di makanan dan minuman.

Penyebab lainnya tanpa infeksi virus di antaranya adalah alkohol atau sejenis toksin lainnya, dan respon salah sistem kekebalan tubuh, atau biasa disebut auto-imun.

Alkohol diakibatkan oleh konsumsi alkohol berlebihan, yang menyebabkan peradangan dan rusaknya hati, beserta fungsinya. Biasanya disebut pula sebagai hepatitis alkoholik.

Alkohol secara langsung mencederai sel di hati. Konsumsi alkohol dalam jangka lama, menyebabkan kerusakan permanen pada hati, dan akan mempertebal atau melukai jaringan hati (sirosis), hingga kegagalan (fungsi) hati.

Toksin penyebab hepatitis lainnya adalah penyalahgunaan obat dan terpaparnya pasien dengan beberapa jenis toksin lain.

Respon Auto-imun, adalah saat sistem kekebalan (antibodi) yang salah mengartikan bahwa hati berbahaya bagi tubuh, dan langsung menyerangnya. 

Serangan ini menyebabkan peradangan, yang bisa dimulai dari kondisi minim hingga akut, dan menyebabkan berkurangnya fungsi hati. Hepatitis jenis ini tiga kali lipat lebih banyak ditemukan pada wanita, daripada pria.

Pencegahan Hepatitis

Terdapat beberapa vaksin yang dapat melindungi tubuh dari virus hepatitis. Mengurangi resiko terpaparnya tubuh dari berbagai sumber virus hepatitis, adalah pencegahan penting lainnya. 

Vaksin yang bisa digunakan adalah A dan B. Vaksin hepatitis A diberikan dengan dua dosis, saat anak bermumur 23 bulan hingga 12 tahun. 

Dianjurkan pula hepatitis B bagi seluruh bayi baru lahir, yang dokter berikan dengan tiga seri vaksin selama enam bulan sejak kelahirannya.

Vaksin hepatitis A biasanya termasuk B, bagi orang dewasa dan lansia. Vaksin hepatitis B dapat mencegah pula penularan hepatitis D. Vaksin harus diberikan pula bagi para praktisi medis. Saat ini, belum ada vaksin bagi hepatitis C atau E.

Mengurangi Resiko Terpaparnya Virus karena penyakit ini dapat saling menularkan, antara satu pasien ke lainnya, melalui cairan tubuh, air, dan makanan yang mengandung agen infeksi tersebut. Mengurangi resiko kontak dengan pembawa virus (carrier) adalah pencegahan yang baik dari terpaparnya infeksi ini.

Mempraktekan kebersihan tubuh yang efektif adalah cara yang baik demi mengurangi terpaparnya virus hepatitis A dan E, karena berasal dari air. 

Jika seseorang tengah berjalan-jalan ke area berresiko hepatitis tinggi, maka harus menghindari air (minum) lokal, es, kerang dan tiram mentah atau setengah matang, serta buah dan sayur mentah.

Hepatitis B, C, dan D terpapar dari virus yang menular dari cairan tubuh, yang mengandung agen infeksi tersebut. Resikonya dapat dikurangi dengan saling tidak berbagi jarum suntik, pisau cukur, sikat gigi, serta tidak menyentuh darah yang menetes.

Hepatitis B dan C bisa ditularkan melalui kegiatan seksual, contohnya adalah ciuman dan hubungan badan. Menggunakan pelindung tambahan, seperti kondom dan bendungan gigi selama kegiatan seksual, dapat mengurangi resiko infeksi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

10 Negara Mengakui Kedaulatan Negara Palestina saat Majelis Umum PBB

Contoh Kasus Obat Resep Dokter Berujung Adiksi Heroin

Cara Louis Braille Merelovusi Sistem Penulisan Aksara

Timo Tjahjanto Menyutradarai Film Nobody 2

Animasi 2D Mantap dari Indonesia ala Panji Tengkorak

Sejarah Awal Terbentuknya Pariwisata Sebagai Komoditas Budaya

Fitur Keamanan Instagram dan Youtube Bagi Anak Kecil dan Remaja

Sungai Sebagai Bagian Peradaban Manusia

Para Biarawan Sempat Membantu Inovasi Bahasa Isyarat

Gejala dan Pencegahan Demam Berdarah