Pabrik Kimia Meledak dan Lukai Puluhan Karyawan di India
![]() |
Ilustrasi pabrik yang meledak (Pexels). |
Ledakan besar menyeruak pada sebuah pabrik kimiawi di desa Pashamylaram, lokasi Industri Sigachi, Telangana India, pada hari Senin (30/6) lalu. Setidaknya 15 pekerja pabrik meninggal dunia, sementara 35 korban lainnya terluka akibat insiden tersebut.
Dilansir dari Times of India, dua belas dari korban selamat masih terluka parah. Menurut aparat setempat, jumlah korban akan terus bertambah, akibat banyak pekerja masih terjebak dibawah reruntuhan gedung yang terbakar.
Kronologis Ledakan Pabrik
Lebih dari 60 pekerja yang berasal dari Andhra, Jharkhand, Odisha, Bihar, UP, dan Bengal telah masuk kerja, saat pabrik tiba-tiba meledak pada pukul 9.20 pagi. Investigasi awal menunjukkan bahwa mesin pengering di unit kendali kualitas terdampak malfungsi, lalu memicu ledakan.
Lokasi ruangan Personalia dan beberapa tembok belakang terdampak kerusakan akibat berada di sekitar area ledakan. Reruntuhan semen menimpa beberapa karyawan, sementara lainnya terbakar hebat setelah ledakan.
Banyak tubuh yang terbakar tanpa dapat dikenali oleh petugas medis. Hanya empat tubuh korban yang telah diidentifikasi hingga Senin sore hari.
Usaha Aparat India Menanggulangi Insiden
Wakil Direktur Operasi, ME Elanghovan baru saja tiba dan keluar dari mobil, saat ledakan terjadi di pabrik tersebut. Aparat menyatakan bahwa Elanghovan kini hilang setelah ledakan tersebut.
"Wakil Direktur Operasi (VPO), ME Elanghovan yang mencatat absensi kini telah hilang. Semakin sulit untuk menentukan (identitas) karyawan pabrik yang tengah berada di dalam gedung," ujar seorang anggota pemadam kebakaran (damkar).
Regu penyelamat yang didukung oleh damkar dan regu penanggulangan bencana, tiba di lokasi demi menemukan para korban hingga hari Selasa (1/7) lalu.
"Kita telah menempatkan dua robot, yang bekerja bersama seluruh anggota penanggulangan bencana dan regu penyelamat. Sistem penerangan langit (aerial) telah dipasang, untuk mendukung operasi pada malam harinya," ujar petugas senior dari damkar.
Kekhawatiran Keluarga Korban
Keluarga korban kini tengah menanti di lokasi ledakan dan rumah sakit, sambil menunggu kabar dari aparat mengenai identitas korban yang hilang (atau belum teridentifikasi).
"Kurangnya informasi akurat dari manajemen perusahaan mengenai jumlah karyawan, tambah menyulitkan usaha evakuasi dari bawah reruntuhan gedung," ujar Direktur Pemadam Kebakaran, GV Narayana Rao.
"Mungkin lebih banyak lagi yang masih terjebak. Saat seluruh puing reruntuhan gedung telah dipindahkan, maka kita dapat memiliki gambaran pasti," tambahnya.
Banyak anggota keluarga (korban) yang belum dapat berkomunikasi dengan korban setelah ledakan.
"Keponakan saya dari Kalkuta, Ajal Mondal baru berusia 19 tahun dan telah bekerja (di pabrik) selama dua bulan terakhir," ujar pamannya. "Kami belum memberi kabar kepada keluarga utamanya. Mereka akan sangat panik jika kami langsung memberi tahu mereka," tambahnya.
Subham Chaudhary kini tengah mencari pamannya yang berumur 55 tahun. Dirinya sempat menengok sebuah tubuh terbakar di luar gedung, namun hingga kini belum mendapatkan informasi lebih.
Pinky (21) mencari pula keberadaan saudaranya Siddhant Gonda (19), yang telah bekerja di unit kendali kualitas selama tiga bulan terakhir, dan kini masih hilang.
Keluarga dari Manajer Senior S Ravi (41), menyatakan bahwa dirinya terakhir berkomunikasi langsung dengan S Ravi pada pukul sembilan pagi, beberapa menit sebelum ledakan.
"Kami telah mengecek beberapa rumah sakit, tetapi belum menemukannya," ujarnya.
Pooja mencari tiga anggota keluarganya, yaitu pamannya bernama Dileep Gosai (45), saudaranya bernama Deepak Parsvan (25), dan sepupunya bernama Naga Parsvan (22). Ketiganya telah hilang sejak ledakan terjadi.
"Hanya satu dari keluarga kami yang berhasil selamat dari ledakan," ujar Pooja.
Pernyataan Pemerintah India dan Industri Sigachi
Perdana Menteri India, Narendra Modi menyatakan belasungkawa atas insiden ledakan tersebut. Modi menambahkan akan memberi sumbangan sebesar 2 Lakh Rupee (6,484 Milyar Rupiah) kepada keluarga yang meninggal, dan 50 Ribu Rupee (9,49 Juta Rupiah) bagi yang terluka akibat ledakan.
Menteri Kepala dari negara bagian Telangana, A Revanth Reddy akan mengunjungi keluarga korban di rumah sakit pada hari Selasa. Dia meminta para anggota medis, sekretaris dan kepolisian daerah, untuk mengawasi operasi penyelamatan dan sumbangan pemerintah.
Komite beranggotakan lima anggota telah dibentuk untuk menginvestigasi penyebab ledakan, dan membuat kebijakan sebagai pencegahan bencana lanjutan.
Industri Sigachi yang memproduksi mikro kristalin selulos (MCC), telah memberi kabar bagi para pemegang saham di lokasi industri, mengenai kejadian ledakan tersebut.
Perusahaan tersebut menyatakan, bahwa seluruh fasilitas (gedung) telah diasuransikan, dan dapat diklaim sesuai tingkat kerusakan.
Komentar
Posting Komentar