Gejala, Komplikasi, dan Perawatan Diabetes

 

Ilustrasi gejala diabetes (Freepik).

Dilansir dari Healthline, gejala diabetes mayoritas disebabkan oleh naiknya kadar gula dalam darah pasien.

Gejala Umum

Gejala diabetes tipe 1, tipe 2, dan tipe 1,5 (LADA) adalah sama, tetapi periode lebih singkat terjadi pada tipe 1 dan 1,5. Pada diabetes tipe 2, gejalanya terjadi lebih lambat. Saraf geli dan lambatnya proses penyembuhan luka adalah gejala umum bagi diabetes tipe 2.

Jika tidak dirawat, maka diabetes tipe satu dapat mengacu pada diabetik ketoasidosis. Penyakit ini menjangkit ketika jumlah ketonon yang berbahaya berada dalam tubuh pasien. Kasus ini jarang terjadi, namun tetap saja mungkin.

Gejala umum diabetes diantaranya adalah rasa lapar dan haus yang berlebihan, berkurangnya berat tubuh, sering kencing, pandangan mata kabur, kelelahan ekstrem, dan luka yang sulit sembuh.

Gejala pada pria khususnya, adalah berkurangnya minat aktifitas sosial, gangguan ereksi, dan lemahnya otot. Sementara pada wanita, vagina akan terasa kering, infeksi pada saluran urin, infeksi jamur, serta kulit kering dan gatal.

Lalu, pada wanita hamil, justru gejala diabetes gestasional tidak memiliki gejala. Ahli medis akan mendeteksi kondisi gula darah secara rutin (sekaligus melalui mulut), dan biasanya dilaksanakan pada minggu ke 24 dan 28 kehamilan. Cukup jarang, tetapi diabetes gestasional dapat menyebabkan haus atau urinasi.

Komplikasi Diabetes

Kadar gula darah yang tinggi menyebabkan rusaknya organ dan jaringan di seluruh tubuh pasien. Semakin tinggi gula darah dan semakin lama terjangkit, maka semakin tinggi pula resiko komplikasinya.

Komplikasi yang beresiko akibat diabetes diantaranya adalah penyakit dan serangan jantung, stroke, sakit saraf, nefropati, retinopati dan kaburnya pandangan, kurangnya pendengaran, sakit pada kaki (infeksi dan luka sulit sembuh), sakit pada kulit (infeksi bakteri dan jamur), depresi, dan demensia.

Khusus pada ibu hamil, diabetes dapat menyebabkan masalah kesehatan bagi ibu dan bayi. Beberapa komplikasi diantaranya adalah lahir prematur, bayi dengan ukuran dan berat tubuh besar, resiko terjangkit diabetes tipe 2 setelah dewasa, kadar gula darah rendah, penyakit kuning, dan kematian bayi saat lahir. 

Ibu hamil dengan diabetes dapat mengacu pada komplikasi lainnya, seperti tekanan darah tinggi (preekalmsia) atau diabetes tipe 2. Jika diperlukan, kelahiran cesar akan dilaksanakan pula. Resiko diabetes pada kehamilan selanjutnya akan meninggi pula.

Perawatan Diabetes

Dokter akan merawat diabetes sesuai dengan tipenya dengan obat yang berbeda. Satu menggunakan mulut, sementara lainnya menggunakan suntikan.

Diabetes Tipe 1 dan 1,5 akan menggunakan obat yang menggantikan hormon dalam tubuh. Berbagai tipe insulin akan digunakan, sesuai dengan kecepatan efek obat tersebut. 

Insulin akan memiliki efek kerja yang cepat, pendek, menengah, dan panjang. Insulin kerja cepat akan mulai berefek dalam waktu 15 menit dan bertahan selama dua hingga empat jam. Insulin kerja pendek akan berefek mulai dari 30 menit, dan bertahan mulai tiga hingga enam jam. 

Insulin kerja menengah akan mulai efeknya pada dua hingga empat jam setelah konsumsi, dan bertahan selama 12 hingga 18 jam. Terakhir, insulin kerja panjang akan mulai memberikan efek mulai dua jam, dan bertahan hingga 24 jam lamanya.

Untuk diabetes tipe 2, pola makan dan olahraga dapat menanggulanginya. Jika kurang cukup, maka beberapa jenis obat dapat dikonsumsi untuk menurunkan kadar gula dalam darah.

Beberapa jenis obat yang digunakan diantaranya adalah alfa-glukosidase inhibitor, biguanida, DPP-4 inhibitor, glukagon peptida, meglitinida, SGLT2 inhibitor, sulfonilureas, dan thiazolidinedion. Penderitanya mungkin perlu kombinasi beberapa obat ini, dan bahkan bersama tambahan insulin-nya.

Khusus untuk diabetes gestasional, maka yang perlu dilaksanakan adalah mengecek kadar gula darah dalam beberapa kali seharinya. Jika terlalu tinggi, maka perubahan pola makan dan olahraga diperlukan oleh ibu hamil.

Penelitian menemukan bahwa 15 hingga 30 persen wanita terjangkit diabetes kehamilan, akan membutuhkan insulin untuk menurunkan kadar gula darah. Insulin termasuk aman bagi tumbuh kembang bayi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

10 Negara Mengakui Kedaulatan Negara Palestina saat Majelis Umum PBB

Contoh Kasus Obat Resep Dokter Berujung Adiksi Heroin

Cara Louis Braille Merelovusi Sistem Penulisan Aksara

Timo Tjahjanto Menyutradarai Film Nobody 2

Animasi 2D Mantap dari Indonesia ala Panji Tengkorak

Sejarah Awal Terbentuknya Pariwisata Sebagai Komoditas Budaya

Fitur Keamanan Instagram dan Youtube Bagi Anak Kecil dan Remaja

Sungai Sebagai Bagian Peradaban Manusia

Para Biarawan Sempat Membantu Inovasi Bahasa Isyarat

Gejala dan Pencegahan Demam Berdarah