Fitur Baru AI untuk Google Discover dan Berkurangnya Kunjungan Situs

Logo Google Chrome di ponsel Android (Pexels).

Google kini telah merilis kecerdasan buatan (AI) di fitur Google Discover. Google Discover adalah fitur Google di peramban, atau aplikasi khusus di Android. 

Dilansir dari TechCrunch, Google Discover akan memunculkan judul di peramban atau mesin pencari. Muncul pula di sudut kiri adalah beberapa logo laman situs penerbit berita, yang disimpulkan oleh AI. 

Fitur ini sebenarnya belum muncul di seluruh aplikasi Google. Jurubicara Google yang dihubungi oleh TechCrunch, mengonfirmasi bahwa fitur ini bukanlah tes, melainkan peluncuran khusus di Amerika Serikat. Google menyatakan pula, bahwa fitur ini ditujukan agar pengguna dapat memilih laman mana yang akan dikunjungi.

Selain kesimpulan, Google akan menampilkan cara lainnya dari berita di Discover. Walau tidak menggunakan AI, beberapa artikel akan ditampilkan secara daftar poin, yang menyimpulkan isi konten.

Pembaharuan ini menyebabkan beberapa situs terkenal menggunakan AI di laman situsnya, contohnya adalah Wall Street Journal, Yahoo, Bloomberg, dan USA Today. 

Tidak hanya itu, contohnya adalah Particle yang menggunakan AI untuk mengecek beberapa sisi (sudut pandang) sebuah tema artikel berita, dan bahkan dapat bertanya langsung kepada AI.

Kekhawatiran Penerbit Laman Situs

Para penerbit laman situs kini jengah dengan berkurangnya jumlah kunjungan, akibat dirilisnya AI (Google AI Overview dan AI Mode) di banyak peramban. Memang, dirilisnya AI memudahkan para peseluncur internet untuk mendapatkan informasi dari topik yang dicari, tanpa mengunjungi laman situsnya.

Namun, hasil yang didapat akan berdampak kurangnya konsistensi informasi, dan jumlah pengguna yang masuk laman situs. Biasanya, Google menyatakan pula bahwa informasi yang didapat dari AI bisa saja salah. Sehingga pengguna harus masuk laman situs, membaca artikelnya langsung, dan konfirmasi ulang. 

Selain Google, fitur ini berlangsung pula di aplikasi AI lainnya, contohnya adalah ChatGPT dan Perplexity.

Google telah mencoba membantu penerbit laman situs dengan diluncurkannya Offerwall. Fitur ini memberi jalan agar penerbit dapat menerima monetisasi, tanpa tergantung pada jumlah kunjungan dan iklannya.

Dengan Offerwall dan Google Ad Manager, pengguna (pengunjung laman) dengan pembayaran mikro dapat mengakses konten, mengisi survei, berlangganan berita, menonton iklan, dan banyak lainnya.

Berkurangnya Kunjungan Laman Situs

Tetapi bagi banyak penerbit, Offerwall dan Google Ad Manager tiba dengan telat, akibat berkurangnya jumlah kunjungan yang menurun drastis. 

Sebuah artikel dari The Economist minggu lalu, yang melansir dari SimilarWeb, menyatakan bahwa kunjungan laman situs di seluruh dunia, menurun drastis 15 persen pada Juni ini, dibandingkan tahun lalu pada bulan yang sama.

Data sebelumnya dari SimilarWeb menunjukan pula kunjungan laman tanpa klik iklan, dari 56 persen pada Mei 2024 lalu, menjadi 69 persen di bulan Mei 2025 ini. Jumlah kunjungan organik pun turun, tengah tahun 2024 lalu mencapai 2,3 milyar, sementara awal 2025 hingga kini, hanya kurang dari 1,7 milyar saja.

Walau perubahan ini cukup drastis mengurangi jumlah kunjungan, Google Discover tetap menjadi sumber klik (kunjungan). Namun, kesimpulan AI di aplikasi Google lainnya (yang mungkin dirilis), akan terus menurunkan jumlah kunjungan ke banyak laman situs.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

10 Negara Mengakui Kedaulatan Negara Palestina saat Majelis Umum PBB

Contoh Kasus Obat Resep Dokter Berujung Adiksi Heroin

Cara Louis Braille Merelovusi Sistem Penulisan Aksara

Timo Tjahjanto Menyutradarai Film Nobody 2

Animasi 2D Mantap dari Indonesia ala Panji Tengkorak

Sejarah Awal Terbentuknya Pariwisata Sebagai Komoditas Budaya

Fitur Keamanan Instagram dan Youtube Bagi Anak Kecil dan Remaja

Sungai Sebagai Bagian Peradaban Manusia

Para Biarawan Sempat Membantu Inovasi Bahasa Isyarat

Gejala dan Pencegahan Demam Berdarah