Definisi dan Deskripsi Satelit Bumi

 

Foto Satelit Palapa B1 milik Indonesia yang beroperasi tahun 1983-1990 (Wikipedia).

Satelit Bumi adalah obyek rekayasa teknologi yang diluncurkan untuk mengelilingi orbit bumi secara permanen atau sementara. Tipe pesawat antariksa ini bisa memiliki kru atau tidak. Biasanya, satelit justru jarang berisi kru (alias astronot).

Deskripsi Awal Satelit Bumi

Dilansir dari Britannica, gagasan rekayasa satelit yang mengorbit bumi dimulai oleh Sir Isaac Newton dalam bukunya, yang berjudul Philosophiae Naturalis Principia Mathematica (1687). 

Newton menyatakan bahwa sebuah bola meriam yang ditembakkan dengan ketinggian tertentu diatas gunung, dengan arah paralel dengan horizon, maka bola meriam tersebut akan terbang mengelilingi bumi, sebelum akhirnya terjatuh.

Walau obyek tersebut akan jatuh menuju bumi akibat tarikan gravitasi, momentum yang diciptakannya akan menjatuhkan obyek tersebut dengan arah melengkung. Semakin tinggi lokasi peluncurannya, maka obyek akan tiba di orbit yang stabil layaknya bulan, atau menjauhkannya dari bumi.

Rekayasa Satelit Bumi di Jaman Modern

Pada tanggal 4 Oktober tahun 1957 lalu, hampir tiga ratus tahun sejak Newton menyatakan teori satelit, Uni Soviet meluncurkan satelit pertama bumi bernama Sputnik 1. Sputnik mengelilingi bumi setiap 96 menit, yang sinyal radionya dapat didengar oleh seluruh ilmuwan serta operator radio di seluruh dunia.

Amerika Serikat (AS) lalu meluncurkan satelit pertamanya bernama Explorer 1, pada tanggal 31 Januari tahun 1958 lalu. Explorer berukuran lebih kecil dari Sputnik, dan dibangun dengan pendeteksi radiasi. 

Explorer 1 berhasil menemukan dua bagian paling dalam sabuk radiasi Van Allen, yaitu zona partikel matahari mengandung aliran listrik, yang berada di sekeliling orbit bumi. 

Perkembangan Rekayasa Satelit Bumi Hingga kini

Sejak peluncuran awalnya, lebih dari lima ribu satelit telah mengelilingi bumi, yang berasal dari 70 negara berbeda. Pada tahun 2017 lalu, lebih dari dua ribu satelit berada di orbit bumi, yang kebanyakan berasal dari Rusia dan AS.

Satelit memiliki desain, ukuran, dan berat yang bervariasi. Mulai dari satelit mini berukuran kurang dari satu kilogram (picosatellites), hingga Stasiun Antariksa Internasional (ISS), yang dihuni oleh enam astronot dan memiliki berat lebih dari 400 ton.

Fungsinya pun berbeda-beda setiap satelitnya. Satelit dari sains digunakan untuk mengumpulkan data dari permukaan bumi dan atmosfer, sebagai usaha memantau perkembangan astronomi. 

Satelit cuaca akan memotret pola awan dan menghitung banyak kondisi meteorologi, demi menentukan perubahan dan ramalan cuaca. Satelit komunikasi digunakan sebagai pemancar panggilan telpon, radio, televisi, dan komunikasi data antar bagian dunia.

Satelit navigasi memandu kru pesawat terbang dan kapal laut, untuk menentukan posisi mereka dalam berbagai kondisi cuaca (layaknya GPS). Beberapa satelit bahkan memiliki fungsi militer, sebagai alat pengintaian dan pengawasan.

Orbit Satelit Bumi

Satelit dapat ditempatkan di beberapa orbit bumi yang berbeda. Jalur yang dipilih biasanya ditentukan oleh fungsi dari satelit tersebut.

Contohnya adalah satelit cuaca dan pengawasan, yang diluncurkan di lokasi kutub bumi, dimana sumbu kutub bumi berada satu garis lurus dengan bidang orbit. Karena bumi berrotasi dibawah satelit orbit kutub, maka satelit tersebut akan melewati seluruh permukaan bumi, dan bisa memindai seluruh kondisi global.

Satelit komunikasi justru ditempatkan di sekitar equator (khatulistiwa), yang mengorbit di seluruh populasi pada bumi dari barat menuju timur. Satelit komunikasi memiliki jaringan atau sistem yang diluncurkan sejauh 35.890 kilometer diatas permukaan bumi. 

Pada ketinggian tersebut, satelit akan sinkron dengan rotasi bumi, sehingga satelit akan tetap berada di lokasi yang sama. Jika diposisikan dengan benar, tiga satelit komunikasi yang berorbit sinkron dengan bumi, dapat memancarkan sinyal banyak stasiun dari seluruh dunia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

10 Negara Mengakui Kedaulatan Negara Palestina saat Majelis Umum PBB

Contoh Kasus Obat Resep Dokter Berujung Adiksi Heroin

Cara Louis Braille Merelovusi Sistem Penulisan Aksara

Timo Tjahjanto Menyutradarai Film Nobody 2

Animasi 2D Mantap dari Indonesia ala Panji Tengkorak

Sejarah Awal Terbentuknya Pariwisata Sebagai Komoditas Budaya

Fitur Keamanan Instagram dan Youtube Bagi Anak Kecil dan Remaja

Sungai Sebagai Bagian Peradaban Manusia

Para Biarawan Sempat Membantu Inovasi Bahasa Isyarat

Gejala dan Pencegahan Demam Berdarah