Alasan Mengapa Pacuan Kuda Sangat Berbahaya
![]() |
Foto kuda balap yang tengah berlari kencang di lintasan (Pexels). |
Walau sangat populer, pacuan kuda adalah jenis olahraga yang berbahaya bagi kuda dan jokinya. Pada bulan Juni 2023 lalu, lintasan kuda Churchill Downs, lokasi kompetisi pacu kuda Kentucky Derby, ditutup selama musim semi. Penutupan dilaksanakan akibat 12 kuda yang meninggal selama satu bulan saja.
Dilansir dari National Geographic, kompetisi pacuan kuda Kentucky Derby dilanjutkan di Ellis Park, Henderson, Kentucky, Amerika Serikat.
Churchill Downs menyatakan, bahwa tidak hanya satu faktor sebagai penyebab utama kematian kuda. Namun, banyak kuda yang disuntik mati (eutanasia) akibat menderita cedera serius setelah berpacu di lintasan kuda tersebut.
Selama penundaan, aparat investigasi akan menyelidikinya dengan teknik 'kajian dari atas hingga bawah' mengenai protokol keamanan. Termasuk diantaranya adalah memastikan permukaan lintasan pacu yang aman.
"Apa yang terjadi di lintasan pacu kami sangatlah mengecewakan, dan sama sekali tidak dapat diterima," ujar Bill Carstanjen, Kepala Eksekutif Churchill Downs.
Sejak tahun 2009 hingga 2021 lalu, lebih dari 7200 kuda telah mati atau eutanasia di seluruh bagian Amerika Serikat, akibat masalah cedera dan penyakit yang berhubungan dengan pacuan. Data ini dilansir dari The Jockey Club, yang mencatat seluruh kuda keturunan berdarah murni dan registrasinya.
Sepanjang sejarah, banyak kuda pacu yang meninggal akibat cedera anggota tubuh. Kuda yang cedera lalu terkomplikasi oleh masalah pernapasan, pencernaan, dan gangguan banyak organ lainnya.
Pada tahun 2019 lalu, 42 kuda meninggal akibat cedera anggota tubuh di Santa Anita Park, California. Dilansir dari kelompok Aksi Kemakmuran Hewan (AWA), tingkat kematian di Churchill Downs selama April hingga Mei 2023, lebih tinggi daripada Santa Anita.
"Atraksi ini tidak dapat dilanjutkan, dan kepemimpinan lintasan menggunakan jeda untuk lebih memahami kesehatan kuda dan industrinya," ujar Joseph Grove, direktur komunikasi dari AWA.
Rick Arthur, mantan direktur medis kuda dari Dewan Pacuan Kuda California (CHRB), menyatakan bahwa pacuan kuda semakin kompetitif. Jadi, kuda tidak mendapatkan istirahat yang cukup.
Ditambah dengan suhu panas California Selatan, dimana kuda terpacu selama satu tahun penuh. "Sangatlah sulit untuk menjaga performa atlet selama dua belas bulan dalam setahunnya," tambah Arthur.
Reformasi Pacuan Kuda
Jumlah kematian kuda yang tinggi di Santa Anita pada tahun 2019 lalu, menyebabkan perubahan signifikan pada kebijakan keamanan pacuan kuda.
Contohnya adalah dengan partisipasi dari pencetus hukum AS, yang mengenalkan Ayat Integritas dan Keamanan Pacuan Kuda. Ayat dibuat untuk mengamankan standar nasional yang sama, bagi seluruh jenis obat kuda pacu.
Undang-undang ini disahkan pada tahun 2020, dengan didirikannya Otoritas Integritas dan Keamanan pacuan Kuda (HISA), yang dikelola oleh Komisi Dagang Federal (FTC) Amerika Serikat. Sebelumnya, industri pacuan kuda hanya diregulasikan oleh negara bagian.
The Jockey Club mendukung penciptaan undang-undang tersebut, dengan pernyataan "hari ini kita bergabung bersama seluruh dunia, untuk menjaga kesehatan dan keamanan atlet kuda kami," pada tahun 2019 lalu.
Aparat pemerintah AS telah menelusuri banyak pengobatan ilegal kuda di beberapa tahun terakhir. Bulan Maret tahun 2020 lalu, jaksa federal telah mendakwa 27 pelatih, dokter hewan, penjual doping, dan banyak lainnya.
Pada bulan Februari 2022 lalu, pemenang Kentucky Derby bernama Medina Spirit, telah dilucuti dari gelar kemenangannya, akibat gagal saat pengetesan obat doping.
Pelatih Bob Baffert, yang sebelumnya menulis bahwa industri tengah krisis, dan membutuhkan regulasi nasional anti doping, justru telah dibekukan selama dua tahun dari Churchill Downs.
Kontroversi Obat Doping Kuda Pacu
Kelompok kemakmuran hewan (AWA) menyatakan, bahwa pelatih kuda sering didakwa tuduhan menggunakan doping bagi kuda, untuk meningkatkan performa pacu atau anti nyeri.
Obat-obatan tersebut menyebabkan kuda dapat berlari lebih kuat dan kencang, tanpa mengindahkan rasa sakit. Contohnya adalah obat furosemida, yang dikenal pula bernama Lasix. The Jockey Club pada tahun 2019 lalu menyatakan, bahwa obat doping ini sering disalahgunakan sebagai obat terapi bagi kuda.
Walau digunakan untuk mengobati pendarahan di bagian paru-paru kuda, Lasix memiliki efek samping urinasi, yang menyebabkan berkurangnya berat badan kuda. Kuda yang lebih ringan dapat berlari lebih cepat, dan terbukti perbedaannya saat kuda berlari hingga tiga atau empat jarak kuda dari sebelumnya.
Lasix telah dilarang di beberapa pacuan, dan Churchill Downs telah melarang obat ini selama dua tahun pacuan kuda di lintasannya. Walau beberapa aktivis hewan menyatakan bahwa obat tersebut harus dilarang sepenuhnya, praktisi industri pacuan kuda menyatakan bahwa regulasi mandiri adalah solusinya.
HISA kini tengah mengkaji selama tiga tahun, untuk menentukan apakah Lasix adalah doping atau cukup sehat bagi kuda. Menurut AWA, anggota dewan akan voting setelahnya, dan menentukan apakah obat ini perlu dilarang selama kompetisi pacu kuda.
Cedera Kuda yang Mematikan
Walau cedera kaki lebih mudah dirawat bagi manusia, justru cedera ini adalah resiko kematian bagi kuda. Hal ini akibat kuda memiliki lapisan otot dan daging yang tipis di bagian kaki.
Tulangnya bisa patah dan merobek jaringan kulit, sehinga memotong sirkulasi darah pada seluruh kaki, dan memudahkan infeksi. Pada kasus yang lebih ekstrem, tulang kuda dapat retak dan hancur, sehingga tidak mungkin menempel kembali.
Bahkan jika tulang kuda dapat di set, kaki kuda tidak dapat menopang berat tubuhnya selama beberapa minggu. Jika kuda tidak dapat medistribusikan beratnya dengan seimbang, maka mereka beresiko laminitis. Penyakit ini berpotensi radang yang fatal pada bagian daging tapak kudanya.
Arthur menyatakan, jika kuda secara umumnya tidak dapat berdiri sendiri menggunakan keempat kakinya, maka kuda tidak akan selamat dan perlu di eutanisasi.
Ketika kuda jatuh, maka jokinya pun akan cedera pula. Pada analisis pada tahun 2013 lalu, data yang dikumpulkan selama lima tahun pacuan kuda di California, menunjukkan bahwa 184 joki cedera dari 360 insiden jatuh.
Mayoritas insiden jatuh terjadi saat pacuan kuda berlangsung, dan kajian tersebut menunjukkan cedera yang membahayakan atau kematian mendadak bagi kuda pacu.
Komentar
Posting Komentar