Visa China Khusus untuk Warga ASEAN

 

Ilustrasi pesawat di bandara China (Pexels).

Ferri Limputra adalah seorang Kepala Eksekutif Pura Mayungan, perusahaan manufaktur komponen elektrik yang bermarkas di Jakarta. Dirinya secara rutin terbang ke China demi urusan bisnis dan wisata.

Karena itu dirinya sangat menyambut kabar, saat pemerintah China meluncurkan program visa lima tahun multi akses bagi para pegiat bisnis dari Asosiasi Negara Asia Tenggara (ASEAN).

"Saya sangat senang dengan kabar kebijakan baru visa (dari China) ini," ujar Limputra, yang menyatakan pula bahwa kebijakan ini dapat mengurangi jumlah administrasi saat berkunjung ke China.

Kebijakan Visa Pemerintah China bagi Negara ASEAN 

Dilansir dari China Daily, pemerintah China meluncurkan visa khusus bagi pegiat bisnis dari seluruh negara anggota ASEAN, dan termasuk diantaranya adalah Timor Leste, pada hari Selasa (3/6) lalu.

Jurubicara Menteri Luar Negeri China, Lin Jian menyatakan pada hari Selasa di konferensi pers, bahwa program baru lima tahun multi akses visa ASEAN, akan diberikan pada pemohon yang mengunjungi China demi kepentingan bisnis.

Visa ASEAN ini akan memberi keleluasaan bagi pegiat bisnis, bersama istri dan anaknya untuk dapat berada di China selama kurun waktu maksimal 180 hari lamanya.

Lin menyatakan pula bahwa program ini akan memfasilitasi perjalanan antar batas negara, dan lanjutan dari program visa gratis dari China untuk warga Singapura, Thailand, Malaysia, serta visa Lancang Mekong, yang khusus diberikan kepada warga negara di sekitar Sungai Mekong.

Selama beberapa tahun terakhir, China dan ASEAN telah membangun kemitraan binis, dengan perkembangan yang cukup penting dari segi kedamaian, keamanan, kemakmuran, keindahan, dan hunian yang ramah.

"Kunjungan antara China dan negara Asia Tenggara telah membudidaya, sehingga ada harapan agar kedua pihak dapat  saling lebih mudah menerima akses kunjungan luar negeri," tambah Lin.

China adalah mitra dagang terbesar dari banyak negara ASEAN, dan satu dari banyak sumber investasi dan turis. Pegiat bisnis eksekutif dan delegasi dagang dari ASEAN sering berkunjung ke China demi bernegosiasi kerjasama dagang, atau meraih rantai suplai komoditas.

Pendapat Para Ahli Mengenai Program Visa ASEAN - China

Dosen Senior dari Fakultas Hukum, Universitas Hasanuddin di Indonesia, Laode Muhammad Syarif menyatakan bahwa negara ASEAN bisa meraih banyak manfaat dari visa tersebut.

Contohnya adalah kesempatan kerjasama bisnis dan dagang antara keduanya. "Program ini dapat meningkatkan hubungan antar warga negara ASEAN dan China," tambahnya.

Sementara Oh Ei Sun, ahli senior dari Institut Hubungan Internasional Singapura, menyatakan bahwa program visa ASEAN - China dapat memfasilitasi pergerakan antar warganya.

"Khususnya dari segi perkembangan wisata di kedua belah pihak. Visa ASEAN ini akan menjembatani  setiap pegiat bisnis legal dengan lebih mudah, setiap mereka melewati perbatasan," tambah Sun. 

Dilansir dari Xinhua, jumlah pengunjung ke Beijing dari Indonesia, Malaysia, dan Thailand selama bulan April 2025 lalu, meningkat tiga kali lipat daripada periode bulan April di tahun 2019.

Bahkan kunjungan dari Vietnam menuju China mencapai 16.715 jumlahnya, sepuluh kali lipat jika dibandingkan dengan kurun waktu yang sama (antara bulan April tahun 2019 dan 2025). 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

10 Negara Mengakui Kedaulatan Negara Palestina saat Majelis Umum PBB

Contoh Kasus Obat Resep Dokter Berujung Adiksi Heroin

Cara Louis Braille Merelovusi Sistem Penulisan Aksara

Timo Tjahjanto Menyutradarai Film Nobody 2

Animasi 2D Mantap dari Indonesia ala Panji Tengkorak

Sejarah Awal Terbentuknya Pariwisata Sebagai Komoditas Budaya

Fitur Keamanan Instagram dan Youtube Bagi Anak Kecil dan Remaja

Sungai Sebagai Bagian Peradaban Manusia

Para Biarawan Sempat Membantu Inovasi Bahasa Isyarat

Gejala dan Pencegahan Demam Berdarah