Para Ahli Menyarankan Agar Tidak Membasuh Daging

 

Ilustrasi seorang penjagal dan dagingnya (Pexels).

Membasuh daging sebelum memasaknya adalah tahap awal bagi banyak orang di dunia, khususnya Indonesia. Terasa aneh jika bahan makanan dari kulkas atau yang baru saja belanja, tidak dibasuh terlebih dahulu.

Dilansir dari National Geographic, para ahli ternyata memiliki pendapat yang sangat berbeda. Mereka menolak jika harus membasuh daging sebelum dimasak. 

Menurut penelitian, daripada mengurangi resiko penyakit dari makanan, membasuh daging berarti meningkatkan penyebaran pathogen berbahaya, seperti salmonella dan campylobacter di sekitar dapur. 

"Membasuh daging sebelum memasak tidak membantu sama sekali," ujar Betty Feng, Profesor Sains Makanan dari Purdue University. "Dengan hanya membasuhnya saja, peralatan dapur akan saling mengkontaminasi antara satu dan lainnya," ujar Feng.

Penelitian menunjukkan bahwa pathogen dapat tersebar hanya dengan tetesan air yang terkontaminasi. "Bakteri sama sekali tidak dapat bergerak, namun dengan air, mereka punya jalan tersendiri," ujar Jennifer Quinlan, Profesor Sains Nutrisi dari Universitas Drexel.

Pada penelitian 2022 lalu, merendam daging pada sebuah wadah air mengurangi transfer, tetapi tidak menghentikan penyebaran kuman. Bahkan, bakteri E.coli banyak ditemukan di area wastafel dibandingkan alat lainnya di dapur. Bakteri inipun jumlahnya meninggi saat daging dibasuh.

"Wastafel adalah lokasi yang berbahaya secara biologis," ujar Benjamin Chapmon dari Universitas Negara Bagian Carolina Utara.

Di beberapa budaya, contohnya dari Amerika Selatan, membasuh daging ayam dengan air jeruk, limau, atau lemon, adalah resep tradisional mereka. Prosedur ini dianggap bersih dan memberi tambahan rasa. 

Namun para ahli tetap menolak prosedur menggunakan air jeruk tersebut. Feng menyatakan bahwa air garam, cuka, dan jus lemon memiliki keasaaman yang kurang untuk membutuh pathogen.

"Satu-satunya cara mengamankan daging dari pathogen adalah dengan memasaknya. Memasak daging lebih efektif 10 ribu kali daripada membasuhnya," ujar Chapman.

Tradisi Membasuh Daging

Kathlen Glass dari Universitas Wisconsin-Madison, menyatakan bahwa membasuh daging berasal dari seluruh budaya manusia, untuk membuang bahan yang yang tidak bisa dimakan, setelah menjagal hewan ternak.

Membasuh daging adalah satu proses agar tanah dan kotoran hewan dapat terbuang. "Saya tumbuh dewasa di area peternakan, dan sering menjagal ayam dan sapi. Membasuh daging adalah satu dari banyak proses penjagalan hewan ternak," ujar Glass.

Quinlan sempat meneliti kebiasaan membasuh daging bagi para konsumen akhir (rumahan). Ternyata hasilnya lebih mengacu kepada selera pribadi. 

Contohnya adalah daging dari peternakan unggas, beberapa responden hanya tidak suka sesuatu yang lengket dari dagingnya. Namun, mayoritas respon justru menjawab bahwa mereka membasuh daging karena memang diajarkan begitu.

"Siapa saja dari keturunan kulit putih, hitam, Asia, Hispanik, Latina, pastilah mereka diajarkan untuk membasuh daging sebelum dimasak," ujar Henley, seorang ahli nustrisi dan rekan Quinlan.

Jadi, tidak ada salahnya membasuh daging, jika daging tersebut tetap dimasak sebelum dikonsumsi. Standar Amerika Serikat yang ketat bahkan tidak diterima oleh warganya sendiri, apalagi bagi seluruh dunia. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

10 Negara Mengakui Kedaulatan Negara Palestina saat Majelis Umum PBB

Contoh Kasus Obat Resep Dokter Berujung Adiksi Heroin

Cara Louis Braille Merelovusi Sistem Penulisan Aksara

Timo Tjahjanto Menyutradarai Film Nobody 2

Animasi 2D Mantap dari Indonesia ala Panji Tengkorak

Sejarah Awal Terbentuknya Pariwisata Sebagai Komoditas Budaya

Fitur Keamanan Instagram dan Youtube Bagi Anak Kecil dan Remaja

Sungai Sebagai Bagian Peradaban Manusia

Para Biarawan Sempat Membantu Inovasi Bahasa Isyarat

Gejala dan Pencegahan Demam Berdarah