Panggilan Penipuan Lewat Ponsel Android dan iPhone
![]() |
Ilustrasi heran atas panggilan ponsel (Pexels). |
Grup Ancaman Intel Google (GTIG), memperingatkan serangan siber bernama UNC6040, yang modus operandinya adalah mencuri informasi data penting. UNC6040 akan menelpon korbannya agar menjawab di ponsel Android dan iPhone.
Dilansir dari Forbes, menurut jurubicara Google, serangan UNC6040 telah dimulai sejak beberapa bulan lalu, dan masih aktif hingga sekarang. Satu cara menanggulanginya adalah jangan menjawab telepon tersebut, dan jangan mengikuti instruksi jika menjawabnya.
Kasus ini sudah sering terjadi di Indonesia, dengan modus penipuan yang mirip. Khususnya saat ponsel baru dikenalkan kepada warga, dan jaman internet (atau ponsel pintar) belum dimulai. Saking anehnya, banyak yang beranggapan mistis, bahwa panggilan tersebut mengandung kekuatan hipnotis.
Saat jaman internet ini pun, modus penipuannya lebih kentara lagi. Banyak grup-grup media sosial, khususnya aplikasi pesan seperti WhatsApp dan Telegram, 'menculik' nomor korbannya. Tujuannya adalah investasi 'bodong' yang menjanjikan keuntungan besar.
Peringatan dari Google
Google sendiri sebenarnya telah mengenal serangan siber ini sejak lama, sebelum UNC6040 dikenal. Bahkan, jika pengguna belum waspada atas modus operandi ini, maka Google sebagai perantaranya justru heran. Karena serangan ini menyerang seluruh industri seantero dunia.
Khusus untuk UNC6040, GTIG mencontohkan bahwa penelpon berpura-pura sebagai bantuan informasi teknologi (IT, walau belum diakui resmi), lalu meminta pengguna untuk memasang aplikasi khusus. Akibatnya adalah, data dari ponsel akan terserap oleh para peretas dari UNC6040 (sejenis malware atau spyware).
Serangan UNC6040 telah merambah sektor pariwisata, retail, hingga pendidikan di Amerika Serikat dan Eropa. Google memperkirakan bahwa ada kelompok kedua dari UNC6040, yang sanggup mencairkan dana hasil pemerasan data dan jaringan ini. Pemerasan pun tidak langsung, melainkan bulanan sejak data tercuri.
Kelompok Kedua Dibalik UNC6040
GTIG melaporkan pula telah menemukan hubungan antara UNC6040 dengan serangan siber kolektif bernama The Com. Brian Krebs seorang jurnalis keamanan siber, sempat menyatakan bahwa The Com adalah "Jejaring sosial kejahatan siber yang memfasilitasi kolaborasi instan."
Jejaring sosial ini berada di Telegram dan Discord, yang menjadi rumah bagi banyak pelaku kejahatan siber. Walau biasanya saling menghalau satu sama lain, para pelaku kejahatan siber ini memiliki cara pikir dan niat jahat yang sama, maka jangan diremehkan.
"Kita telah menemukan taktik, teknik, dan prosedur yang saling timpang tindih diantara mereka," ujar salah seorang peneliti GTIG, mengenai tindak-tanduk UNC6040 dan The Com.
"Termasuk diantaranya adalah rekayasa sosial informasi teknologi (IT), yang berfokus pada data penting, dan mengarah ke pengguna berbahasa inggris di perusahaan multi-nasional," tambahnya.
Walau begitu, GTIG mengakui bahwa kemiripan modus operandi antara UNC6040 dan The Com, bukan berarti mereka langsung bekerja sama, dan menunjukkan bahwa aktifitas kriminal keduanya mirip di ranah kejahatan siber saat ini.
Komentar
Posting Komentar