Kapal Kargo yang Membawa 3000 Mobil Tenggelam di Alaska

 

Ilustrasi kapal  karam (Pexels).

Kapal kargo Morning Midas yang terbakar selama tiga minggu terakhir, akhirnya tenggelam di lautan Alaska, pada hari Senin (23/6) lalu. 

Kronologis Insiden Kapal Morning Midas

Dilansir dari Daily Mail, kapal tengah berangkat dari China menuju Meksiko, lalu terbakar di bagian kargo pada tanggal tiga Juni lalu. Kru kapal sempat berusaha memadamkan api, walau akhirnya terpaksa menghubungi Penjaga Pantai terdekat.  Seluruh 22 kru kapal berhasil terselamatkan oleh regu penyelamat.

Kapal Morning Midas sepanjang 200 meter tersebut akhirnya tenggelam di 724 kilometer lepas pantai, wilayah barat daya Adak, Alaska. Penjaga Pantai Amerika Serikat menyatakan, bahwa kapal tenggelam hingga kedalaman lima ribu kilometer dibawah laut.

Kargo kapal berisi sekitar 70 mobil listrik, 681 mobil hibrida, dan 2000 mobil konvensional, yang semuanya rusak terbakar. Diperkirakan, kapal tenggelam akibat baterai lithium, yang berada di setiap perangkat mobil listrik. Ketika lithium terkena panas, bahan ini dengan cepat terbakar dan menghasilkan gas beracun. 

Walau kebakaran disinyalir mulai dari bagian kargo mobil listrik, aparat belum mengonfirmasi hasil investigasi resmi penyebab kebakaran tersebut. 

Regu Maritim Zodiac dari London. yang bertanggung jawab mengawal kapal selama terbakar, menyatakan bahwa kapal terkena dampak cuaca berat dan merembesnya air selama pemantauan langsung.

Resiko Polusi Bahan Bakar Minyak 

Kapal Morning Midas membawa sekitar dua ribu ton bahan bakar, yang berresiko mencemari lingkungan sekitar lautan dan pesisir pantai Alaska.

Zodiac Maritime menyatakan, "Sebagai pencegahan, dua kapal tunda yang dilengkapi perlengkapan kendali polusi, tetap berada di lokasi tenggelamnya kapal demi mengecek polusi atau puing kapal."

"Kapal laut khusus penanggulangan polusi kini tengah menuju lokasi insiden demi pencegahan tambahan. Seluruh operasi ini mengutamakan keamanan anggota dan perlindungan lingkungan laut," tambah Zodiac.

"Kami berkoordinasi langsung dengan Penjaga Pantai AS dan Penanggulangan Lautan, sekaligus berterima kasih pada mereka atas profesionalisme, respon cepat, dan kolaborasi berkelanjutan," tutup Zodiac.

Hingga hari Rabu (25/6), polusi belum terlihat sama sekali di lokasi insiden, dan Zodiac Maritim masih memantau lokasi insiden.

Pada hari Selasa (24/6), Penjaga Pantai AS menyatakan bahwa "Kapal pencegah kebocoran minyak bernama Endeavor telah berangkat dari Pelabuhan Belanda, dan akan tiba di lokasi pada hari Kamis (26/6). Endeavor memiliki perlengkapan untuk mengurung dan membersihkan kebocoran minyak." 

Menurut Komandan Penjaga Pantai Sektor Alaska Barat dan Artik dari AS, Kapten Cristopher Culpeper menyatakan bahwa "Keamanan regu penyelamat tetap menjadi prioritas utama. Kami bekerja bersama Zodiac Maritim sebagai penasehat, demi respon cepat dan efektif selama penanggulangan potensi polusi."

Culpeper menyatakan pula bahwa tidak ada anggota regu penyelamat yang terluka selama menanggulangi bencana polusi tersebut.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

10 Negara Mengakui Kedaulatan Negara Palestina saat Majelis Umum PBB

Contoh Kasus Obat Resep Dokter Berujung Adiksi Heroin

Cara Louis Braille Merelovusi Sistem Penulisan Aksara

Timo Tjahjanto Menyutradarai Film Nobody 2

Animasi 2D Mantap dari Indonesia ala Panji Tengkorak

Sejarah Awal Terbentuknya Pariwisata Sebagai Komoditas Budaya

Fitur Keamanan Instagram dan Youtube Bagi Anak Kecil dan Remaja

Sungai Sebagai Bagian Peradaban Manusia

Para Biarawan Sempat Membantu Inovasi Bahasa Isyarat

Gejala dan Pencegahan Demam Berdarah