Cumi Antartika Langka Berhasil Terrekam oleh Ilmuwan
![]() |
Gonatus Antarticus, cumi laut dalam yang langka terlihat kamera (Schmidt Ocean Institute). |
Ketika kendaraan ekspedisi SuBastian menempuh kedalaman 2000 kilometer dibawah laut pada hari Natal pagi, 2024 lalu, Manuel Novillo akhirnya berhasil menonton sebuah penemuan nyata di Antartika.
Tepat berada di depan kapal selam tersebut, cumi sepanjang 90 centimeter tengah berenang. Cumi tersebut menyemburkan tinta hijau, karena takut dengan keberadaan kapal selam.
Tim ekspedisi mengikuti cumi tersebut selama dua hingga tiga menit, sementara cumi tengah asik berenang sendiri. Dengan laser untuk menghitung ukuran aslinya, pilot kapal selam akhirnya mematikan lampu agar cumi bisa bergerak alami. Lalu, cumi pun melarikan diri dari kapal selam dan hilang dari pandangan kamera.
Drama Sebelum Penemuan Cumi Langka
Manuel Novillo adalah seorang peneliti pos-doktorat dari Institut Keanekaragaman Hewan dan Ekologi (IDEA), Argentina, yang berhasil merekam seekor Gonatus Antarticus, spesies cumi yang belum pernah ditemukan dalam keadaan hidup.
Dilansir dari National Geographic, penemuan ini dilaksanakan saat Novillo terpaksa berpindah tempat dari situs penelitiannya di Southern Ocean Weddel, menuju Powell Basin.
Dengan kerjasama Lembaga National Geographic, sebagai bagian dari Ekspedisi Samudera Planet Abadi, kapal laut Institut Samudera Schmidt pun berangkat dengan kecewa. Namun, penemuan cumi tersebut justru merubah pandangan mereka. Perencanaan sesiap apapun juga, hanya takdirlah yang menentukan.
"Seberapa besar kemungkinannya? Kita seharusnya tidak berada disana, dan tepat pada momen tersebut," ujar Novillo.
Identifikasi Gonatus Antarticus
Tim awak kapal peneliti Schmidt membagikan rekaman video tersebut kepada Kat Bolstad, kepala AUT Squid Squad (Skuad Cumi). "Momen favorit saya adalah saat tibanya klip video dengan pertanyaan, jenis apakah cumi ini?" ujar Bolstad.
Bolstad mengidentifikasi cumi tersebut sebagai Gonatus Antarticus. "Menurut saya, video ini adalah yang pertama kalinya berhasil merekam cumi Antartika," tambah Bolstad. Sebelumnya, spesies cumi ini hanya ditemukan sebagai bangkai yang terjebak jaring nelayan, atau sisa bangkai yang berada dalam perut binatang laut.
Untuk mengkonfirmasi identitas spesies, Bolstad mengecek fitur khusus cumi tersebut. "Pada dua tentakel panjang, terdapat satu kait yang besar di setiap ujungnya," ujarnya.
"Kait pada tentakelnya tampaknya digunakan untuk menarik dan menangkap mangsa," ujar Alex Hayward, dosen dari Universitas Exeter, Inggris, yang tidak mengikuti ekspedisi Schmidt.
"Siklus hidup cumi Antartika tampaknya campuran dari berburu ikan untuk dimakan, sambil menghindari predator yang sanggup memangsa mereka," tambah Hayward.
Cumi lautan dalam memiliki penglihatan yang baik, dan biasanya mengindari cahaya dari kapal selam penelitian, sehingga sulit menemukan mereka. "Kami ingin menemukan mereka, tetapi tampaknya mereka tidak ingin bertemu dengan kita," ujar Bolstand.
Profil Cumi Antartika yang Terrekam Kamera
Cumi tersebut memiliki bekas luka pada tentakelnya, dan bekas pengisap pada bagian tubuhnya. "Mungkin sebelumnya sempat terjadi serangan predator atas cumi tersebut, namun dia berhasil melarikan diri," ujar Bolstad. Walau begitu, dia tidak yakin jenis spesies apa yang terlibat.
Hayward berhipotesa bahwa serangan tersebut dilakukan oleh cumi raksasa, yang memiliki ukuran panjang tentakel dan tubuh lebih besar daripada cumi antartika.
Pada saat mencapai akhir umur, cumi jenis ini akan berwarna pucat dan struktur jaringan mereka rusak. "Mereka terlihat bengkak dan acak-acakan," ujar Bolstad. "Tetapi cumi yang terrekam video ini tampaknya masih dalam kondisi bagus. Warnanya masih cukup terang," tambah Bolstad.
Belum diketahui gender dari cumi antartika yang terrekam, sekaligus siklus hidupnya. Terdapat kemungkinan pula bahwa cumi Gunatus antarticus memiliki beberapa jenis spesies lainnya.
"Dengan dalamnya lautan dan samudera, potensi menemukan sesuatu yang baru selalu besar. Potensi penemuan dan penjelajahan (di lautan), adalah tidak terbatas," tutup Bolstad.
Komentar
Posting Komentar