Atlet Tertua Menangi Emas di World Masters Games 2025
Atlet tertua banyak memenangkan medali emas saat penyelenggaraan World Masters Games tahun 2025 di Taipei, Taiwan, bulan Mei kemarin. Satu diantaranya bahkan telah berumur lebih dari 100 tahun.
World Master Games memang ditujukan sebagai turnamen bagi para atlet dari berbagai kelompok umur, yang diselenggarakan tahun ini sejak 17 hingga 30 Mei kemarin.
Beberapa kategori olahraga yang dimenangkan mereka adalah Lempar Lembing, Lempar Cakram, Tolak Peluru, Lari Cepat 100 dan 200 Meter, serta Renang.
Sawang Janpram, Laurence Quinlivan dan Allan Martin (World Masters Games). |
Kategori Lempar Lembing dan Sprint 100 Meter
Sawang Janpram dari Thailand adalah partisipan atlet tertua yang telah berumur 105 tahun. Dia memenangkan dua emas dari kategori Lempar Lembing dan Lari Cepat 100 meter. Kegesitannya menyebabkan Janpram dijuluki sebagai Centenarian Iron Man.
Atas saran putrinya, Janpram mulai berlatih olahraga sejak 40 tahun lalu, saat dirinya pensiun. Dia tidak menyangka bahwa dirinya semakin sehat dan penyakit pun menjauh.
Pesaingnya adalah Laurence Quinlivan dari Australia, atlet berumur 90 tahun yang meraih pula emas dari kategori Lempar Lembing. Sementara perak dia dapatkan dari kategori Lari Cepat 100 Meter.
Quinlivan sempat menjadi atlet saat dirinya masih muda. Dia memenangkan emas di Australia High School Tournament dari kategori Tolak Peluru. Bahkan, dalam turnamen tahun ini dia mengikuti lima kategori, diantaranya adalah Lempar Lembing, Lempar Cakram, Tolak Peluru, serta Lari Cepat 100 dan 200 Meter.
Allan Martin dari Selandia Baru adalah atlet berumur 99 tahun, yang memenangkan dua medali emas dari Lempar Lembing, serta Lari Cepat 100 Meter. Jika dia berpartisipasi dalam ajang World Masters Games di Jepang pada tahun 2027 mendatang, maka dia akan berkompetisi dalam kategori umur lebih dari 100 tahun.
Lin-Pon yang memenangkan Kompetisi Sprint 100 Meter (World Masters Games). |
Kategori Sprint 100 Meter untuk Wanita
Lin-Pon yang berumur 88 dari Taiwan, sempat pensiun berlari selama 41 tahun lamanya. Lin-Pon sempat berhenti berlari saat berumur 22, saat dirinya menikah.
Namun, tahun 2025 ini, dia memenangkan medali emas dalam kategori Sprint 100 Meter Wanita. Walikota Taipei, Chiang Wan-an bahkan sempat memberikan medali emas pada perayaan tersebut.
Dia mulai berlari kembali pada saat berumur 63 tahun. Alasannya adalah saat dia bermasalah pada bagian lutut, yang dokternya bahkan meminta operasi instalasi rekayasa sendi di lututnya.
Lin lalu menolak dan mulai berlari demi menjaga kesehatannya. Setelah 25 tahun lamanya, dia bahkan berhasil memenangkan medali emas Lari Cepat 100 Meter dengan durasi 27,10 detik saja.
Bahkan, tiga tahun terakhir Lin tidak sempat berlari karena masalah kakinya yang kurang sejajar. "Saya tidak menyangka akan berkompetisi sebaik ini. Saya masih heran juga," ujar Lin sambil tertawa, yang tetap menolak dioperasi.
Dengan kemenangan ini, julukan diri Lin yang dulunya adalah Jet, kini berubah menjadi Grandma Jet (Nenek Jet).
Lin Ru Cong dan Tang Cheng-Yao (World Master Games). |
Kategori Renang
Dua pemenang medali emas kategori renang yaitu Lin Ru Cong yang telah berumur 90 tahun, dan Tang Cheng-Yao yang telah berumur 97 tahun. Keduanya berasal dari tuan rumah, yaitu Taipei di Taiwan.
Lin Ru Cong bahkan menyatakan bahwa kompetisi ini adalah pertama kalinya dia berenang tahun ini. Walau dia sudah jarang berenang, keluarganya menyarankan Lin agar ikut berkompetisi. "Padahal saya hanya ingin berolahraga saja hari ini," ujarnya.
Atlet renang lainnya adalah Tang Cheng-Yao, yang bahkan tahun ini memenangkan lima medali emas. Dia memenangkan emas dari kategori Renang 50 dan 100 Meter Gaya Punggung, serta 50 Meter Gaya Bebas. Dari kategori lainnya adalah 200 dan 400 meter Gaya Athletik.
Tang mengaku bahwa dirinya yang telah berumur lanjut, menyebabkan dia selalu takut sebelum berpartisipasi dalam kompetisi. "Saya takut kehilangan kesempatan (di umur segini). Maka saya akan selalu mengikuti kompetisi dan tidak akan menyerah," ujarnya.
Tang menambahkan pula, bahwa dirinya hanya berlatih renang saat musim panas saja, dan terus berlatih berjalan pada musim dingin. Kondisi tersebut adalah motivasi dirinya agar terus berolahraga.
Komentar
Posting Komentar