Arti Dermaga Menurut Ensiklopedia

 

Ilustrasi dermaga di pesisir pantai dan laut (Pexels).

Dermaga adalah sebuah rekayasa teluk kecil, dimana kapal atau perahu dapat berlabuh untuk diperiksa dan diperbaiki. Dermaga bisa dibangun di sungai lebar, atau di pesisir lautan.

Jenis Dermaga dan Fasilitasnya

Dilansir dari Britannica, dermaga dibagi menjadi dua, yaitu dermaga kering (darat) dan dermaga basah (air). 

Dermaga kering terpisah dari permukaan air, dengan menggunakan tanggul dan lainnya. Dermaga jenis ini digunakan sebagai lokasi membangun kapal, atau memperbaikinya.

Sementara dermaga basah digunakan sebagai lokasi berlabuh perahu, sebagai parkir dari jalur air dan transfer kargo. Dermaga basah biasanya didukung dengan beberapa struktur berbeda, sesuai dengan fungsinya.

Istilah dermaga biasanya digunakan pula sebagai arti umum dari seluruh fasilitas pelabuhan air, baik itu dermaga darat maupun basah tempat berlabuh kapal.

Konstruksi Dermaga

Dermaga yang digunakan sebagai struktur pelabuhan, akan difasilitasi oleh tembok air dan jembatan labuh sebagai pendaratan kapal. 

Infrastruktur paling tua digunakan biasanya adalah tembok air (laut atau sungai), yang memanjang sepanjang pantai sebagai barikade gelombang air, atau tempat akses bagi penumpang dan kargo.

Tembok air dibangun diatas tanah, agar tembok dapat memiliki tinggi yang cukup dan melebihi batas permukaan air. Pengerukan tanah didepan tembok mungkin diperlukan, agar tembok dapat mencapai batas kedalaman air. 

Semen, baik itu yang dituang saja atau berbentuk balok, telah menggantikan batu sebagai bahan pembangunan tembok air. Bahan lainnya yang dapat digunakan adalah gelonggong kayu, beton dan lembaran baja. Ketiganya baik digunakan sebagai fondasi tembok.

Lokasi dimana formasi pesisir dan kedalaman air tidak menguntungkan secara ekonomi, maka akan dibangun tembok air, jembatan labuh, dan teras lebar sepanjang jalur pantai, yang mengacu pada pesisir.

Biasanya, sisi jembatan labuh akan digunakan sebagai tempat kapal berlabuh. Mamun kedalaman air serta jalur akses tiga sisi lainnya, kadang tidak cukup untuk banyak kapal berlabuh.

Karena tembok air adalah lokasi yang penting bagi konstruksi tepi air, maka biaya untuk berlabuh biasanya cukup mahal. Jembatan labuh yang lebih ekonomis akan dikontruksi, biasanya memanjang sejauh permukaan laut, dari pesisir hingga lepas pantai.

Kapal dapat bersandar di jembatan labuh sebagai lokasi transfer kargo dan penumpang. Jembatan labuh jenis ini biasanya terbagi menjadi dua bagian utama, yaitu bagian dek dan tiang penyangga.

Dek biasanya dibangun menggunakan beton, namun gelonggong kayu dapat digunakan pula. Tiang penyangga akan dikonstruksi dengan lapisan fondasi lantai diatasnya, yang membentuk teras dan jembatan (balkon). Fondasi lantai jembatan bisa menggunakan kayu, beton, baja, atau kombinasi ketiganya.

Beberapa jembatan labuh dibangun dengan beton, dek dan temboknya bersama sebagai struktur tunggal. Konstruksi yang kuat dapat mengurangi beban fondasi, dan bagian dalamnya bisa digunakan sebagai gudang.

Jembatan labuh yang mengambang, walau sedikit yang membangunnya, ikut naik dan turun seiring permukaan air. Dermaga seperti ini mengapung di atas air, dengan terikat pada tembok air di darat, layaknya sebuah jangkar. 

Akses menuju pesisir masih menggunakan jembatan, yang tergantung menuju darat, terikat mirip dengan jangkar sebelumnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

10 Negara Mengakui Kedaulatan Negara Palestina saat Majelis Umum PBB

Contoh Kasus Obat Resep Dokter Berujung Adiksi Heroin

Cara Louis Braille Merelovusi Sistem Penulisan Aksara

Timo Tjahjanto Menyutradarai Film Nobody 2

Animasi 2D Mantap dari Indonesia ala Panji Tengkorak

Sejarah Awal Terbentuknya Pariwisata Sebagai Komoditas Budaya

Fitur Keamanan Instagram dan Youtube Bagi Anak Kecil dan Remaja

Sungai Sebagai Bagian Peradaban Manusia

Para Biarawan Sempat Membantu Inovasi Bahasa Isyarat

Gejala dan Pencegahan Demam Berdarah