Sejarah Ponsel Pintar

 

Ilustrasi ponsel pintar (Pexels).

Ponsel pintar alias smartphone, adalah ponsel dengan layar sentuh berteknologi LCD, dan telah menjadi gawai kebutuhan setiap hari bagi milyaran umat manusia.

Ponsel pintar dibangun dengan struktur layaknya komputer pribadi (PC), lengkap dengan sistem operasi (OS) untuk mendasari semua program yang terpasang. Program dasar yang terpasang biasanya adalah jam, kalender, dan alamat kontak berbentuk elektronik.

Dilansir dari Britannica, program, atau biasa disebut aplikasi pun bervariasi fungsinya dalam ponsel pintar. Fitur tersebut diantaranya adalah peramban, surel, rekaman musik, video dan banyak aplikasi internet lainnya. 

Ponsel pintar pertama didesain oleh IBM ,dan dijual oleh BellSouth (dulunya bagian dari AT&T Corporation) pada tahun 1993 lalu. Ponsel ini sudah menggunakan layar sentuh, dan banyak fungsi layaknya standar ponsel biasa.

Ketika pasar ponsel semakin ramai, memori komputer dan sirkuit menjadi semakin murah, dan menyebabkan ponsel pintar semakin mirip dengan komputer pribadi. 

Dengan berkembangnya internet, contohnya adalah saat 3G dirilis pada tahun 2001 lalu, ponsel pintar dan fiturnya pun semakin meriah. Sebelum dirilisnya 3G, ponsel hanya dapat menelepon, atau mengirim pesan teks saja. 

Jika ponsel sudah dapat mengirim data, maka pengirimannya pun terbatas. Ukuran bita foto, video, musik, surel dan banyak data lainnya, terlalu besar dan lambat bagi ponsel untuk dikirimkan. 

Banyak pabrikan ponsel membuat sistem operasinya sendiri. Contohnya adalah Microsoft dengan Windows Mobile dan Symbian, Google dengan Android atau Palm, Research in Motion dengan Blackberry, serta Apple dengan iPhone-nya.

Ponsel pintar menggunakan papan tombol ala komputer pribadi, atau biasa disebut standar QWERTY. Papan tombol ini memungkinkan pengguna agar dapat lebih cepat mengetik saat menggunakan surel, serta peramban laman situs. 

Sebelumnya, ponsel menggunakan papan tombol berupa angka dengan kombinasi huruf didalamnya. Tombolnya yang sedikit, perlu ditekan beberapa kali agar huruf yang dimaksud bisa muncul. 

Ponsel pintar biasanya memiliki kamera untuk memotret dan merekam, lengkap dengan fitur mengirimkan foto dan videonya. Dengan fitur Wi-Fi atau Hostpot, ponsel pintar dapat lebih mudah mengakses internet. 

Jika tidak menggunakan Wi-Fi, pengguna dilayani dengan jaringan paket data yang dapat disesuaikan kuotanya. Sebelumnya pada ponsel, jaringan data diharuskan berbayar per-bita-nya, dan biayanya cukup mahal saat paket data belum ada.

Ponsel pintar pun memiliki banyak aplikasi menarik, contohnya adalah Augmented Reality (AR). Fitur ini memungkinkan pengguna agar dapat menggunakan Global Positioning System (GPS), yang berupa chip lokasi dimana pengguna berada.

Bahkan dengan fitur peta dan GPS di ponsel pintar, pengguna dapat mengakses informasi mengenai toko, area penting, atau bahkan mengecek lokasi perumahan di sekitar area ponsel pintar tersebut.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

10 Negara Mengakui Kedaulatan Negara Palestina saat Majelis Umum PBB

Contoh Kasus Obat Resep Dokter Berujung Adiksi Heroin

Cara Louis Braille Merelovusi Sistem Penulisan Aksara

Timo Tjahjanto Menyutradarai Film Nobody 2

Animasi 2D Mantap dari Indonesia ala Panji Tengkorak

Sejarah Awal Terbentuknya Pariwisata Sebagai Komoditas Budaya

Fitur Keamanan Instagram dan Youtube Bagi Anak Kecil dan Remaja

Sungai Sebagai Bagian Peradaban Manusia

Para Biarawan Sempat Membantu Inovasi Bahasa Isyarat

Gejala dan Pencegahan Demam Berdarah