Publikasi Buku di Jaman Modern

Ilustrasi buku (Pexels).

Buku masih menjadi sumber utama ilmu di jaman ponsel pintar ini. Khususnya di dunia literasi dan linguistik, banyak cara dilaksanakan demi menjaga keabsahan buku dan penerbitannya.

Ramainya media sosial kadang tidak berdasar pada referensi ilmu yang sah ala buku. Karena itu, coba kita cek di artikel ini, mengenai standar operasi penerbitan buku di jaman modern. 

Dilansir dari Britannica, setiap penerbit buku memiliki departemen manufaktur, pemasaran, dan akunting, tetapi bisnis utamanya tetap ada di fungsi editorial.  

Selama bertahun-tahun lamanya, standar kinerja tersebut berubah dan bervariasi dari satu penerbit, atau bahkan ke negara lainnya. Namun, esensinya tidak berubah sama sekali.

Editor, yang kadang disebut pula sponsor atau redaktur, memilih buku untuk diterbitkan, dikerjakan bersama penulisnya, bertanggung jawab untuk membaca kritis naskah tersebut, lalu merevisi isinya bersama penulis.

Selain itu, editor akan berkoordinasi dengan departemen manufaktur dan pemasaran demi menyelesaikan penerbitan sebuah buku. Jadi, kehadiran editor adalah faktor utama bagi penerbit untuk menarik minat para penulis. Editor yang handal berkontribusi besar bagi terbitnya banyak buku berkualitas. 

Selain editor, terdapat departemen editorial yang bertanggung jawab saat naskah belum dicetak. Fakta, angka, dan referensi akan dicek ulang, serta ketidaksesuaian cara penulisan akan diperbaharui oleh departemen editorial. 

Penerbitan Buku Pendidikan

Kinerja editorial semakin penting sejak tahun 1940an lalu, dengan fokus pada konsep, perencanaan, dan penerbitan buku pendidika,n yang dibutuhkan sekolah di semua tingkatan kelas dan mata kuliah di kampus.

Editor yang berlatar buku sekolah akan mengunjungi guru, dosen dan ahli agar dapat mempromosikan teks yang dibutuhkan. Editor tentu harus menyesuaikan isi buku dengan silabus dan kurikulum di sekolah atau universitas (atau bahkan negara) tersebut.

Jarang sekali editor memiliki naskah buku pendidikan yang bisa langsung disetujui. Dengan kunjungan reguler kepada para ahli materi pelajaran, yang mengacu pada kurikulum negara, editor harus banyak merevisi buku sebelum akhirnya diterbitkan.

Dasar Hak Cipta

Penerbitan buku tergantung pada hak cipta, yang menjadi wewenang utama untuk menyalin dan memproduksi hasil karya penulis, melalui kesepakatan penulis bersama penerbitnya.

Kesepakatan ini memberi hak bagi penulis untuk memiliki wewenang, demi mengamankan hasil karyanya dan kompensasi yang sepadan. 

Saat hak cipta telah kadaluarsa, semua orang bebas menerbitkan kembali hasil karya tersebut, tanpa royalti kepada penulis aslinya. Banyak jenis hak cipta tergantung pula pada kesepakatan dan banyak pasal di dalamnya. 

Terjemahan pula menjadi satu jenis hak cipta yang membutuhkan kerjasama antar negara, agar buku dapat diterjemahkan dengan baik, sesuai dengan tipe linguistik setiap bahasa, dan terpublikasi sesuai aturan penerbit di negara asalnya.

Kesepakatan Antara Penerbit dan Penulis

Kontrak publikasi hasil karya antara penulis dan penerbitnya berdasar pada jenis pembayaran royalti, yang dicanangkan selama diskusi hak cipta berdasarkan hukum, serta wewenang eksklusif untuk memproduksi dan merilis ulang buku di seluruh dunia. 

Setelah banyak pasal mengenai hak cipta disetujui, maka pasal mengenai royalti akan didiskusikan kembali antara kedua belah pihak. Biasanya, pasal royalti berisi jumlah cetakan yang terdistribusi. Royalti tambahan akan diberikan kepada penulis jika buku berhasil mencapai batas minimum jumlah cetakan (alias laris). 

Pasal lainnya yaitu bagaimana penerbitan buku antar media dan antar negara diberlakukan. Koreksi dan revisi cetakan buku (jilid buku) adalah salah satu pasal yang ditulis dalam kontrak penerbitan tersebut.

Pasal alternatifnya adalah bagaimana penerbit mencanangkan kontrak, mengenai buku hasil karya penulis berikutnya. Jika pasal tersebut tidak disepakati, maka penulis bebas menerbitkan karyanya di penerbitan manapun.

Agen Literasi

Agen literasi berperan penting di jaman modern ini. Banyak penulis buku atau novel terkenal memiliki agen, yang berfungsi untuk menghubungi penerbit. Jika cocok, agen akan bernegosiasi dengan penerbit, dan mendapat komisi dari penulis jika berhasil.

Kadang, agen literasi tersebut berbentuk biro, yang dapat menanggulangi seluruh urusan hak cipta dan komunikasi dengan penerbit. Karena agen lebih mengerti tentang pasar sirkulasi penerbitan buku, sebuah buku dapat dicek potensinya. 

Saran mengenai buku yang dapat ditulis, potensi majunya karir dari penulis tersebut, dan jumlah penghasilan atas buku tersebut, adalah pekerjaan utama para agen literasi.

Namun, karena fungsinya mirip agen pemasaran (yang diminta oleh penulis), maka agen lebih fokus pada cara agar buku dapat dicetak, dan tidak melaksanakan banyak urusan khusus teknis linguistik maupun literasi.

Penjualan dan Promosi Buku

Teknik penerbit dalam mempromosikan buku semakin maju saja di jaman modern ini. Biasanya mereka memiliki ijazah pendidikan tinggi, diberi pengarahan dari kantor penerbit, dan menghubungi banyak biro lainnya. 

Setiap agen pemasaran buku akan menghubungi banyak toko buku, perpustakaan, atau perwakilan dari sekolah dan kampus. Kantor penerbit meminta mereka agar memenuhi kuota distribusi buku. 

Kantor penerbit memiliki pula katalog buku yang telah diterbitkan, buku yang akan diterbitkan, dan katalog buku tahunan. Terakhir, agen akan meminta pers, komunitas literasi dan linguistik, untuk mengkaji buku tersebut.

Komunikasi, katalog, serta kajian buku adalah tiga tahap utama dalam distribusi buku, yang sulit dicapai tanpa profesionalisme kantor penerbit.

Kapasitas seorang penulis dalam memproduksi sebuah buku yang pantas, dapat membantu penerbit untuk mencapai tujuan distribusi. Standar buku dan minat publik tetap menjadi penyebab utama keberhasilan buku tersebut.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

10 Negara Mengakui Kedaulatan Negara Palestina saat Majelis Umum PBB

Contoh Kasus Obat Resep Dokter Berujung Adiksi Heroin

Cara Louis Braille Merelovusi Sistem Penulisan Aksara

Timo Tjahjanto Menyutradarai Film Nobody 2

Animasi 2D Mantap dari Indonesia ala Panji Tengkorak

Sejarah Awal Terbentuknya Pariwisata Sebagai Komoditas Budaya

Fitur Keamanan Instagram dan Youtube Bagi Anak Kecil dan Remaja

Sungai Sebagai Bagian Peradaban Manusia

Para Biarawan Sempat Membantu Inovasi Bahasa Isyarat

Gejala dan Pencegahan Demam Berdarah