Film Tawuran, Pengepungan di Bukit Duri

 

Jakarta di film Pengepungan di Bukit Duri yang sedang rusuh (IMDB).

Pernahkan anda segitu bandelnya hingga ikut tawuran pas masih sekolah? Pernahkan anda ikut balapan malam hari sambil cari lawan atau cari korban sekalian? 

Apakah anda lebih memilih perang geng di seri gim Grand Theft Auto? Atau lebih membumi lagi dengan gim buatan Indonesia, Troublemaker? Kalau penulis sih, lebih memilih gelut di Moba ponsel saja, cukup.

Nah, di bulan Mei 2025 ini, Indonesia akhirnya merilis film khas gelut ala The Raid (2011, 2014), berjudul Pengepungan di Bukit Duri. Kali ini, lebih menceritakan kisah perang tawuran antar anak sekolah dan kerusuhan antar ormas yang biasa kita dengar.

Kali ini, Joko Anwar, seorang penulis naskah film kawakan, menyutradarai dan menulis film ini. Dengan pengalamannya sebagai penulis naskah selama 20 tahun terakhir, coba kita cek bagaimana film ini mengangkat isu sosial di Indonesia.

Dilansir dari IMDB, bagi yang kangen dengan karya Melly Goeslaw, coba dengarkan lagu Terima Kasih Guruku, yang menjadi lagu tema film berdurasi hampir 2 jam ini.

Sinopsis Film Pengepungan di Bukit Duri

Edwin (Morgan Oey) adalah seorang guru, yang sedang melakukan perjalanan se-Jakarta. Sebelum memulai perjalanan tersebut, Edwin berjanji kepada kakak perempuannya yang sekarat, untuk menemukan anaknya yang hilang.

Misi pribadi tersebut menyebabkan Edwin sering pindah sekolah tempat dirinya mengajar. Hingga dia berada di suatu sekolah di Jakarta Timur, pada tahun 2027.

Sekolah tersebut adalah lokasi khusus anak nakal yang brutal, dan rajin tawuran. Berbekal kemampuan bela diri, Edwin mencoba berani agar tidak mudah diintimidasi oleh muridnya sendiri.

Keberanian Edwin justru membuat khawatir Diana (Hana Malasan), yang menganggap Edwin hanya mencari masalah, dan menciptakan resiko bahaya bagi dirinya.

Namun, situasi menjadi sangat berbahaya akibat gejolak lain di sekitar sekolah. Banyak warga berseteru dan menyebabkan kerusuhan. Saking rusuhnya, media berita nasional pun terus memantau keadaan tersebut. Tidak hanya keadaan di pusat kota dan jalan raya, sekolah pun menjadi salah satu target.

Murid-murid bengal yang dendam pada sekolah, khususnya kepada Edwin yang terkenal berani, merangsek masuk ke sekolah dan membuat rusuh dengan senjata yang mereka bawa. 

Edwin, Diana, dan beberapa murid lainnya terjebak di dalam sekolah, dan harus bertahan diri dari kejaran murid bengal. Sementara, keadaan di luar yang sama bahayanya, menyebabkan mereka tidak sanggup melarikan diri.

Film Pengepungan di Bukit Duri kini sedang tayang di banyak sinema Indonesia. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

10 Negara Mengakui Kedaulatan Negara Palestina saat Majelis Umum PBB

Contoh Kasus Obat Resep Dokter Berujung Adiksi Heroin

Cara Louis Braille Merelovusi Sistem Penulisan Aksara

Timo Tjahjanto Menyutradarai Film Nobody 2

Animasi 2D Mantap dari Indonesia ala Panji Tengkorak

Sejarah Awal Terbentuknya Pariwisata Sebagai Komoditas Budaya

Fitur Keamanan Instagram dan Youtube Bagi Anak Kecil dan Remaja

Sungai Sebagai Bagian Peradaban Manusia

Para Biarawan Sempat Membantu Inovasi Bahasa Isyarat

Gejala dan Pencegahan Demam Berdarah