Adu Kenaikan Tarif AS vs China Berakhir

 

Ilustrasi Perdagangan Global (Freepik).

Amerika Serikat dan China akhirnya setuju untuk mengakhiri adu kenaikan tarif mereka pada hari Senin (12/5), di kota Jenewa, Swiss, waktu setempat. Tarif impor kedua negara sempat meningkat drastis hingga memanaskan hubungan bilateral.

Delegasi Kementerian Dagang AS, Jamieson Greer menyatakan bahwa AS menurunkan tarif impor dari China hingga mencapai 30 persen saja, dari sebelumnya mencapai 145 persen. 

Dilansir dari AP News, sementara dari pihak China menerapkan tarif impor dari AS sebesar 10 persen, dari sebelumnya yang mencapai 125 persen.

Sekretaris Keuangan AS, Scott Bessent menyatakan bahwa tingginya tarif kedua negara berarti tidak berbeda jauh dengan embargo. "Sementara kedua belah pihak masih ingin bekerja sama," ujarnya saat menyatakan turunnya tarif di Jenewa, Swiss.

Pajak 30 persen atas produk milik China ditujukan agar mencegah obat opioid fentanyl sintetik masuk ke dalam negeri AS. Kenaikan pajak tersebut ditambahkan dari beberapa produk impor China yang sebelumnya mencapai 10 hingga 20 persen di AS. 

Contohnya adalah 10 persen pajak dasar dari seluruh produk China yang masuk ke AS, sementara untuk obat opioid fentanyl sintetik, sebelumnya sudah mencapai 20 persen pajak tarif impor dari China. 

Kementerian Perdagangan China menyatakan bahwa kesepakatan ini adalah langkah solusi penting, bagi perbedaan kedua negara, dan menjadi fondasi demi kerjasama di saat mendatang.

"Inisiatif ini sesuai dengan harapan produsen dan konsumen di kedua negara, serta melayani kepentingan dua negara dan seluruh dunia," tambah Kementerian Perdagangan China.

Kementerian Perdagangan China berharap bahwa AS akan berhenti menerapkan kenaikan tarif unilateral. dan bekerja sama dengan China kembali. Keduanya harus menjaga pengembangan ekonomi dan hubungan dagang, agar dapat menjaga kepastian dan stabilitas ekonomi global.

Delegasi dari kedua negara yang dikawal oleh Kepolisian Swiss, setidaknya mengadakan rapat selama dua belas jam, saat akhir minggu kemarin. Rapat tersebut diadakan di vila resmi untuk para duta besar Swiss, dan Persatuan Bangsa Bangsa di Jenewa. 

Namun, kesepakatan bilateral antar dua negara besar ini masih gamang. Kedua negara sepakat agar persetujuan dagang tersebut dilaksanakan selama 90 hari kedepan, sejak tanggal 12 Mei. Sehingga potensi perubahan tarif pun masih beresiko terjadi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

10 Negara Mengakui Kedaulatan Negara Palestina saat Majelis Umum PBB

Contoh Kasus Obat Resep Dokter Berujung Adiksi Heroin

Cara Louis Braille Merelovusi Sistem Penulisan Aksara

Timo Tjahjanto Menyutradarai Film Nobody 2

Animasi 2D Mantap dari Indonesia ala Panji Tengkorak

Sejarah Awal Terbentuknya Pariwisata Sebagai Komoditas Budaya

Fitur Keamanan Instagram dan Youtube Bagi Anak Kecil dan Remaja

Sungai Sebagai Bagian Peradaban Manusia

Para Biarawan Sempat Membantu Inovasi Bahasa Isyarat

Gejala dan Pencegahan Demam Berdarah