Presiden China Sempat Menelepon Prabowo Sebelum Tiba di Vietnam


Presiden RI Prabowo dan Presiden China Xi Jinping (Laman Resmi Presiden RI).

Presiden China Xi Jinping sempat menelepon Presiden RI Prabowo pada hari Minggu (13/4) sebelum tiba di Vietnam pada hari Senin tanggal 14 April. 

Seperti dilansir oleh Xinhua News Agency, keduanya memberi selamat atas hubungan diplomatis antar negara yang telah berjalan baik selama 75 tahun terakhir. 

Saat ini, Prabowo masih berada di Timur Tengah sebagai kunjungan luar negeri, sementara Xi Jinping tengah memulai kunjungan ke beberapa negara di Asia Tenggara. 

Presiden China Xi Jinping yang sempat dikunjungi Prabowo tahun lalu mengingatkan tentang visi kerjasama pengembangan kedua negara. Visinya yaitu maju bersama menuju arah modernisasi, membangun komunitas Indonesia dan China di masa depan. 

Kedua visi ini yang tentunya akan mempengaruhi hubungan regional-global saat kedua negara mencapai tahap yang lebih tinggi. "Kerjasama antar kedua negara memiliki potensi strategis dan pengaruh global yang signifikan" ujar Xi Jinping. 

Presiden RI Prabowo membalas dengan pernyataan bahwa persahabatan Indonesia dan China telah berlangsung lama, serta selama ini mereka menikmati pula kemitraan yang kuat dan dinamis antar kedua negara. 

Indonesia dam China telah terbukti memproses cepat beberapa pilar utama hubungan bilateral keduanya, yaitu di bidang politik, ekonomi, pertukaran budaya, dan keamanan maritim. 

"Saya berharap kedua pihak dapat terus bekerja sama dan mengamankan persahabatan antar kedua suku bangsa, sehingga dapat memberi kontribusi positif bagi stabilitas dan perdamaian dunia," tambah Prabowo. 

Kunjungan Presiden China Xi Jinping ke Vietnam

Bertepatan dengan momen adu tarif Amerika Serikat dan China, dimana China saat ini dikenakan total tarif impor AS sebesar 145 persen, kunjungan Xi Jinping ke Vietnam merupakan suatu bentuk komitmen terhadap perdagangan global, dan kontras dengan kebijakan AS saat ini. 

Dilansir dari AP News, adu tarif antara AS dan China memang signifikan, dimana AS menempati urutan pertama ekonomi terbesar di dunia sementara China menempati urutan kedua. 

Vietnam pun tertimpa tarif tinggi impor AS yaitu mencapai 46 persen. "Tidak ada satu pemenang pun dalam adu tarif dagang, atau tarif impor," ujar Xi Jinping, mengomentari masalah antara China dan AS.

"Contohnya adalah kedua negara kita (China dan Vietnam), yang justru harus tegas dalam menjaga sistem perdagangan multilateral, stabilitas industri dan rantai suplai global, serta kerjasama terbuka di lingkungan internasional," ujar Xi Jinping saat baru tiba di Vietnam, Senin (14/1) melalui media nasional Vietnam dan China. 

Selain Vietnam, Malaysia dan Kamboja adalah target kunjungan luar negeri berikutnya, selama Presiden China berada di Asia Tenggara hingga 18 April mendatang. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

10 Negara Mengakui Kedaulatan Negara Palestina saat Majelis Umum PBB

Contoh Kasus Obat Resep Dokter Berujung Adiksi Heroin

Cara Louis Braille Merelovusi Sistem Penulisan Aksara

Timo Tjahjanto Menyutradarai Film Nobody 2

Animasi 2D Mantap dari Indonesia ala Panji Tengkorak

Sejarah Awal Terbentuknya Pariwisata Sebagai Komoditas Budaya

Fitur Keamanan Instagram dan Youtube Bagi Anak Kecil dan Remaja

Sungai Sebagai Bagian Peradaban Manusia

Para Biarawan Sempat Membantu Inovasi Bahasa Isyarat

Gejala dan Pencegahan Demam Berdarah