IMF Menyatakan Bahwa Dunia Tidak Akan Terdampak Resesi Ekonomi
![]() |
Direktur Pelaksana IMF Kristallina Georgieva (IMF). |
"Tekanan pasar global mengakibatkan IMF akan merevisi prediksi pertumbuhan ekonomi global, tetapi resesi tidak akan terjadi," ujar Georgieva, seperti dilansir oleh Reuters.
Sebelumnya, IMF memperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi dunia akan berada di angka 3,3 persen di tahun 2025 hingga 2026 mendatang. Namun, sengitnya adu tarif saat ini dapat merubah prediksi tersebut.
Georgieva menambahkan bahwa ekonomi banyak negara akan dites akibat disetel ulangnya perdagangan global, setelah tarif impor AS yang signifikan, serta perlawanan sengit dari China dan Uni Eropa.
"Semua orang akan menderita jika kondisi finansial semakin memburuk. Satu hal yang saya pelajari saat masa krisis ekonomi, adalah persepsi kita sama pentingnya dengan realita di lapangan. Jika persepsi memburuk maka akan mempengaruhi turunnya kinerja ekonomi," ujar Georgieva.
Kenaikan Tarif Impor Amerika Serikat
Georgieva tidak memprediksi bahwa inflasi akan berubah dengan signifikan. Dengan naiknya tarif impor AS, produsen dan konsumen akan terdampak kenaikan harga produk maupun jasa.
Hal tersebut berefek pada berkurangnya minat pasar yang sekaligus mengurangi inflasi. Georgieva menyatakan pula bahwa kenaikan tarif impor biasanya ditanggulangi oleh importir, dengan menurunkan keuntungan dan meningkatkan harga di tangan konsumen.
Maka, kenaikan tarif impor AS sebenarnya memiliki efek yang berbeda, bagi tiap negara yang terkena imbasnya. Bagi negara dengan ekonomi besar, hal ini dapat merangsang insentif untuk investasi berkelanjutan.
"Namun, proteksionisme (ekonomi) akan mengurangi produktivitas dalam waktu yang cukup lama di masa mendatang, khususnya pada negara dengan ekonomi yang masih kecil," ujar Georgieva.
Proteksionisme adalah ideologi ekonomi untuk melindungi pasar domestik dari pasar asing dengan menaikkan tarif impor, seperti yang tengah dilaksanakan oleh Presiden AS Trump saat ini.
Georgieva memperingatkan bahwa ekonomi kecil yang mencoba ideologi tersebut akan terdampak berkurangnya kewirausahaan dan inovasi di pasar.
Pesan Bagi Negara Berkembang
Georgieva mendesak agar seluruh negara terus melanjutkan reformasi ekonomi dan keuangan yang lincah sekaligus terpercaya, dengan pengawasan dan kebijakan pasar yang kuat.
Negara berkembang harus mempertahankan kurs yang fleksible, sementara negara donor harus melindungi bantuan dana kepada negara dengan pendapatan ekonomi yang lebih kecil.
"Kita membutuhkan ekonomi dunia yang lebih kebal, bukannya perpisahan yang menyimpang (di pasar global). Seluruh dunia, baik itu yang kecil maupun besar seharusnya saling mengisi peran masing-masing, untuk memperkuat ekonomi global di era yang penuh kejutan ini," tutup Georgieva.
Komentar
Posting Komentar