China Teken Kerjasama Sebesar 1,2 Milyar Dolar AS di Kamboja
Presiden China Xi Jinping dan Perdana Menteri Kamboja Hun Manet (Xinhua). |
China dan Kamboja sepakat bekerjasama sebesar 1,2 Milyar Dolar AS dalam konstruksi kanal Sungai Mekong. Dilansir dari AP News, kerjasama tersebut ditandatangani saat Presiden China Xi Jinping tengah mengunjungi Asia Tenggara minggu ini.
Kontrak yang berupa kerjasama swasta dan publik tersebut, ditandangani bersama antara wakil Perdana Menteri Kamboja Sun Chantol, dan Ieng Sunly dari perusahaan Funan Techo sebagai mitra swasta dari China pada hari Kamis (17/4) lalu.
Proyek akan dikembangkan dengan dasar bangun-operasikan-tranfer antara Kamboja dan China, dengan andil investasi dari Kamboja sebesar 51 persen saham dan China sebesar 49 persen.
Kanal Funan Techo (FTC) yang dibangun sepanjang 151,6 kilometer ini akan digunakan sebagai pusat distribusi perdagangan, dan menghubungkan ibukota Kamboja Phnom Penh hingga berujung di Thailand.
"Kanal akan dibangun bagaimana pun caranya. Proyek ini adalah martabat nasional, integritas wilayah dan pengembangan negara Kamboja," ujar Perdana Menteri Kamboja, Hun Manet.
"Kanal akan menciptakan koridor jalur air melewati daratan, yang mampu memberi jalur bagi kapal hingga kapasitas seberat tiga ribu ton," ujar pengumuman nasional pada hari Jumat (18/4) lalu.
Pengumuman nasional Kamboja, pada hari Jumat lalu, menyatakan pula bahwa kanal tersebut dapat menciptakan sebanyak 50 ribu lowongan kerja langsung maupun tidak langsung di Kamboja.
Sementara menurut Ketua Perusahaan Komunikasi Kontruksi China (CCCC), Wang Tongzhou menyatakan bahwa jalur kanal akan menjadi infrastruktur transportasi penting, dan sebagai mesin baru bagi pertumbuhan ekonomi nasional di Kamboja.
"Setelah konstruksi (kanal) selesai, biaya logistik akan turun secara drastis dan dapat mempromosikan industri di Kamboja, mulai dari kelas menengah hingga kelas atas," tambah Wang Tongzhou.
CCCC merupakan perusahaan induk dari Perusaahaan Jalan dan Jembatan, yang sempat berandil sebagai kontraktor di Sungai Bassac, hingga provinsi Kep di Vietnam.
Kritikus dari ahli lingkungan mengaku khawatir jika pembangunan kanal akan mengganggu pola banjir alami Sungai Mekong. Gangguan ini beresiko memperburuk kekeringan dan mengurangi nutrisi bagi persawahan di belahan Sungai Mekong negara Vietnam.
Vietnam merupakan salah satu eksportir beras terbesar di dunia dan kekhawatiran tersebut disanggah saat pengumuman nasional. Saat kesekapatan kerjasama Kanal Funan Techo ditandatangani, masalah dampak lingkungan telah diteliti oleh sejumlah 48 ahli.
Komentar
Posting Komentar