Adu Tarif Amerika Serikat dan China
![]() |
Presiden Amerika Serikat Donald J Trump (Instagram). |
Adu tarif dua negara raksasa dunia, Amerika Serikat dan China tampaknya semakin memanas. Pada hari Rabu (9/4), Presiden Amerika Serikat Donald Trump menaikkan tarif impor barang dari China hingga sebesar 104 persen yang berlaku langsung pada hari tersebut.
Esok harinya, pada hari Kamis (10/4) tengah malam, China membalas dengan menaikkan tarif impor barang dari AS sebesar 84 persen. Padahal China sebelumnya menetapkan 34 persen tarif impor, ketika AS masih menetapkan tarif impor 34 persen pada pekan lalu.
Dilansir dari CNBC Internasional, pagi ini justru Presiden AS Donald Trump menaikkan kembali tarif impor, hingga mencapai total 125 persen untuk barang dari China, yang langsung berlaku saat itu juga. Padahal, saat era kepempinan Joe Biden, AS hanya menetapkan 20,8 persen untung barang dari China.
Menurut Kementerian Keuangan China, tindakan AS sudah melanggar aturan yang ditetapkan oleh Organisasi Perdagangan Dunia. China memang melawan kebijakan tarif impor AS dengan melarang import beberapa jenis produk dari AS.
China bahkan mempertimbangkan larangan untuk seluruh produk film AS di China. Padahal, film Hollywood di China sanggup meraup pasar sekitar 585 Juta Dolar AS pada tahun 2024 lalu.
Terbalik dengan situasi panas melawan China, AS kini tengah menunda kenaikan tarif impor di banyak negara hingga 90 hari ke depan. Penundaan ini dilaksanakan agar banyak negara lain dapat bernegosiasi langsung dengan AS selama kurun waktu tersebut.
Termasuk diantaranya adalah Indonesia, negara-negara yang mengalami kenaikan tarif expor menuju AS, tetap akan terdampak tarif resiprokal hingga 10 persen jika berani ikut menaikkan tarif.
Banyak negara dari Uni Eropa pun kini merespon kenaikan tarif impor AS. Trump yang menaikkan tarif impor 20 persen untuk produk Uni Eropa pada 2 April lalu, kini harus terdampak pula kenaikan tarif impor dari AS ke Uni Eropa sebesar 25 persen.
Ke-27 Negara anggota Uni Eropa sepakat untuk mencanangkan tarif impor barang AS pada 15 April mendatang. Komisi Keamanan Dagang dan Ekonomi Uni Eropa, Maros Sefcovic menyatakan bahwa kenaikan tarif impor AS akan berpengaruh pada komoditas eskpor Uni Eropa sebesar 380 Milyar Euros. Jumlah tersebut diakumulasikan mencapai 70 persen total ekspor Uni Eropa.
Komentar
Posting Komentar