Drama Penyintas Kecelakaan Pesawat Indonesia ala Film Tukar Takdir

 

Tora Sudiro yang sekarang berkarir sebagai pilot pesawat (TMDB).

Film Indonesia layaknya sekarang naik level, dengan berbagai film bagus yang dirilis tiap bulannya. Awal Oktober ini, dirilis film Tukar Takdir yang mengisahkan kisah seorang penyintas kecelakaan pesawat.

Film ini dibintangi oleh banyak nama aktor-aktris terkenal lokal, yaitu Nicholas Saputra, Marsha Timothy, Meriam Bellina, Marcella Zalianti, Hannah Al Rashid, Teddy Syach, Ringgo Agus Rahman, Devi Permatasari, dan Ariyo Wahab.

Mirip dengan film banyak aktor-aktris terkenal lainnya, justru tidak ada karakter sampingan dalam film ini. Masing-masing mengisi peran sebagai pengisi cerita yang kuat, selayaknya film drama yang bagus.

Terlihat dari cuplikannya yang memberikan efek film yang mumpuni, Tukar Takdir memang mengisahkan tentang kondisi seorang penyintas. Tokoh yang diperankan Nicholas Saputra harus melalui serangkaian proses hukum, administrasi, simulasi kecelakaan, dan pemberitaan, padahal dirinya masih cedera di rumah sakit.

Memang, dari segi ceritanya mengenai kecelakaan pesawat, cukup sering terjadi di Indonesia. Bahkan, beberapa kali maskapai penerbangan dari Nusantara terpaksa dilarang terbang ke berbagai negara (internasional), karena dianggap tidak layak terbang. 

Saking berbahayanya, banyak lokasi pesawat jatuh atau hilang tidak bisa ditemukan kembali oleh Tim SAR, apalagi ditemukannya penyintas dari kecelakaan tersebut.

Tentu jika ada penyintas, maka proses tadi cukup sulit dilalui oleh mereka. Maka, film Tukar Takdir ini menyiratkan sulitnya memiliki trauma dan istilah 'rasa bersalah penyintas' yang sering menerpa banyak korban selamat kecelakaan.

Sinopsis Film Tukar Takdir

Rawa Budiarso (Nicholas Saputra) adalah seorang penumpang pesawat Airways 79, yang selamat setelah pesawat tersebut jatuh di lokasi hutan belantara. 

Sebelum pesawat menukik jatuh akibat kesalahan mesin, Rawa sempat bertukar posisi kursi dengan penumpang lain, Raldi (Teddy Syach), yang akhirnya meninggal akibat kecelakaan tersebut.

Setelah berhasil dievakuasi Tim SAR dan dirawat di rumah sakit, Rawa harus melalui banyak proses. Diantaranya adalah hukum, administrasi, media berita, dan yang paling menyakitkan, yaitu, proses simulasi reka ulang kecelakaan bersama Patricia (Hannah Al Rashid), sebagai inspektur simulasi kecelakaan tersebut.

Rawa akhirnya bertemu dengan keluarga penyintas lain, bernama Zahra (Adhisty Zara) sebagai anak pilot pesawat Dirga (Tora Sudiro), serta Dita (Marsha Timothy) sebagai istri janda dari Raldi, yang sempat bertukar posisi kursi pesawat.

Zahra dan Dita sebenarnya tidak rela kehilangan keluarga tercinta mereka, walau harus tetap mengikuti simulasi demi menguak penyebab dan memperlancar investigasi kecelakaan  pesawat Airways 79.

Bagi yang penasaran kelanjutan ceritanya, dapat ditonton di banyak sinema Indonesia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

10 Negara Mengakui Kedaulatan Negara Palestina saat Majelis Umum PBB

Contoh Kasus Obat Resep Dokter Berujung Adiksi Heroin

Cara Louis Braille Merelovusi Sistem Penulisan Aksara

Timo Tjahjanto Menyutradarai Film Nobody 2

Animasi 2D Mantap dari Indonesia ala Panji Tengkorak

Sejarah Awal Terbentuknya Pariwisata Sebagai Komoditas Budaya

Fitur Keamanan Instagram dan Youtube Bagi Anak Kecil dan Remaja

Sungai Sebagai Bagian Peradaban Manusia

Komedi Horor ala Sunda di Film Kang Solah From Kang Mak X Nenek Gayung

Para Biarawan Sempat Membantu Inovasi Bahasa Isyarat